Hal yang harus diperhatikan dalam penyedian bahan tanam untuk tanaman perkebunan adalah pembibitan. Salah satu masalah utama bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa di pembibitan adalah kekurangan air atau kekeringan. Semua aspek pertumbuhan tanaman meliputi proses fiologis, biokimia, anatomi dan morfologi terpengaruh akibat kekurangan air. Bencana kekeringan atau kemarau panjang sering terjadi di Indonesia. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman kelapa terhadap lama kekeringan di pembibitan. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan Oktober 2019 hingga bulan Maret 2020. Lokasi pelaksanaan penilitian di lakukan di Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Palma. Jl. Raya Mapanget, Manado. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuaan dan lima ulangan. Sehingga didapat dua puluh lima satuan percobaan. Perlakuan yang diuji adalah periode kekeringan yang terdiri atas: Kontrol (Disiram dari awal), 1 bulan kering, 2 bulan kering, 3 bulan kering, 4 bulan kering, 5 bulan kering. Tanaman yang mengalami periode kekeringan selama satu dan dua bulan untuk tinggi dan lingkar batang tidak berbeda nyata terhadap tanaman yang disiram (kontrol). Pada persen tanaman yang hidup terdapat tanaman yang mati pada perlakuan A4 dan A5. Untuk berat basah dan berat kering tajung perlakuan tanaman yang disiram tidak berbeda nyata pada perlakuan A1, namun berbeda nyata pada perlakuan lainnya. Pada kondisi perakaran, perlakuan A0 memiliki perakaran yang lebih banyak.