2016
DOI: 10.15578/jra.1.1.2006.1-11
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

KARAKTERISASI GENETIKA RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii YANG DIBUDIDAYAKAN DI SULAWESI SELATAN

Abstract: Karakterisasi genetika rumput laut Kappaphycus alvarezii telah dilakukan dengan menggunakan teknik Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) dengan tujuan untuk mengetahui variasi genetika rumput laut K. alvarezii dari beberapa lokasi budi daya di Sulawesi Selatan yakni Polmas, Pinrang, Takalar, dan Bantaeng. Sampel dipreservasi dengan menggunakan larutan TNES-Urea sebelum ekstraksi DNA. Ekstraksi genom DNA dilakukan dengan menggunakan metode konvensional fenol-khloroform. Amplifikasi DNA dilakukan dengan teknik… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
6
1
4

Year Published

2016
2016
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

2
5

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(11 citation statements)
references
References 0 publications
0
6
1
4
Order By: Relevance
“…Dari sudut pandang nilai sumberdaya, rumput laut memiliki karakteristik yang menjanjikan. Permintaan internasional akan rumput laut relatif tinggi sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi (high value commodity), penggunaannya dalam industri dan farmasi sangat luas, daya serap tenaga kerja yang tinggi, teknologi budidaya yang mudah dan murah, masa tanam yang pendek (45 hari) dan biaya per unit produksi murah (Parenrengi et al, 2006). Data yang dilaporkan tentang kesuksesan budidaya rumput laut di berbagai pelosok NTT hingga belakangan ini telah mengkonfirmasi akurasi karakteristik-karakteristik itu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dari sudut pandang nilai sumberdaya, rumput laut memiliki karakteristik yang menjanjikan. Permintaan internasional akan rumput laut relatif tinggi sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi (high value commodity), penggunaannya dalam industri dan farmasi sangat luas, daya serap tenaga kerja yang tinggi, teknologi budidaya yang mudah dan murah, masa tanam yang pendek (45 hari) dan biaya per unit produksi murah (Parenrengi et al, 2006). Data yang dilaporkan tentang kesuksesan budidaya rumput laut di berbagai pelosok NTT hingga belakangan ini telah mengkonfirmasi akurasi karakteristik-karakteristik itu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bagi keperluan analisis molekuler DNA dan RNA yang murni ditunjukkan oleh rasio A 260 /A 280 yang berkisar antara 1,8-2,0 (Sambrook & Russel, 1989). Linacero et al (1998) (Parenrengi et al, 2006), dengan penambahan tersebut didapatkan kemurnian 1,89±0,18 lebih baik dibandingkan dengan tanpa penambahan kalium asetat (1,43±0,34).…”
Section: Ekstraksi Total Rnaunclassified
“…Menurut Tave (1999), keragaman fenotipe berasal dari penjumlahan keragaman genetik, keragaman lingkungan, serta adanya interaksi antara variasi lingkungan dan genetik. Perbanyakan rumput laut secara vegetatif tidak akan memunculkan variasi genetik namun mampu menghasilkan perbaikan pertumbuhan (Parenrengi et al, 2006).…”
Section: Pembahasanunclassified