ABSTRAKJenis pengemas biodegradable saat ini sangat diperlukan untuk mengurangi penggunaan plastik sintetik, di antaranya dengan pengembangan pengemas edible film yang lebih ramah lingkungan. Karagenan dan kitosan merupakan polimer alam yang berpotensi menjadi bahan dasar dalam pembuatan edible film. Penelitian pembuatan edible film berbahan dasar karagenan dan kitosan dengan metode layer-by-layer telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi karagenan dan kitosan yang berbeda terhadap kualitas edible film yang dihasilkan. Karakterisasi film yang dilakukan meliputi uji kuat tarik, elongasi, kelarutan, water vapour permeability (W VP) dan morfologi permukaan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah faktorial 2 faktor dengan variasi karagenan (1,0%, 1,5%, 2,0%, 2,5%) dan variasi kitosan (0,5%, 1,0%, 1,5%, 2,0%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kombinasi konsentrasi karagenan dan kitosan menghasilkan nilai yang berbeda-beda. Kenaikan konsentrasi karagenan dan kitosan tidak selalu berbanding lurus terhadap kenaikan nilai kuat tarik, elongasi, kelarutan, WVP dan morfologi permukaan edible film. Secara umum, dari seluruh perlakuan yang ada dapat disimpulkan bahwa kombinasi karagenan 2,5% dan kitosan 1,0% adalah formulasi terbaik.
KATA KUNCI : biodegradable, edible film, karagenan, kitosan
ABSTRACTBiodegradable packaging development particularly for maintaining the quality and shelf life of food products is necessarily needed. Carrageenan and chitosan are natural polymers that are potential for raw materials of biodegradable films production. Research on the making of carrageenan and chitosan-based films has been carried out using layer-by-layer method. This study aimed to determine the effects of various concentrations of carrageenan and chitosan on the quality of edible films. The parameter observed were tensile strength, elongation at break, solubility, water vapor permeability (WVP) and surface morphology. The experimental design used were variations of carrageenan concentrations i.e 1,0%, 1.5%, 2,0%, 2.5% and chitosan i.e. 0.5%, 1,0%, 1.5%, 2,0%. The results showed that each combination of carrageenan and chitosan concentrations produced different film characteristic values. The increasing of carrageenan and chitosan concentrations was not linearly affected all the parameters including the tensile strength, elongation at break, solubility, WVP and surface morphology. Based on the findings, it can be concluded that the combination of 2.5% carrageenan and 1,0% chitosan was the best formulation.