“…Pada penelitian ini digunakan batu Sungai Cikkee Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng. Adapun penelitian sejenis sebelumnya yaitu Karakteristik Batu Gunung Posi'padang pada campuran AC-WC dengan hasil pemeriksaan uji Marshall Konvensional dan Marshall Immersion diperoleh kao 5,5%, agregat kasar dan halus serta filler semen didapatkan (37,3%), (51,4%), dan (5,4%) serta semua hasil uji untuk MQ, VMA, Flow, VIM, VFB, dan IKS telah lolos ketentuan yang Bina Marga syaratkan [1], Karakteristik AC-BC Menggunakan Batu Gunung Baba Tana Toraja dengan kadar aspal 5,0%, 5,50%, 6%, 6,5%, dan 7,0% diperoleh hasil pengujian Marshall Immersion dengan kadar aspal optimum 5,50% serta nilai SMS sebesar 96,47% [2], Karakteristik Campuran SMA Kasar Menggunakan Batu Sungai Sa'dan dengan kadar aspal 6,00% hingga 7,00% dengan kenaikan 0,25% diperoleh kadar aspal optimum pada 7,00% dengan nilai Stabilitas Marshall Sisa sebesar 97,53% [3], Penggunaan Batu Sungai Sa'dan pada SMA Halus dengan penggunaan kadar aspal 6% sampai 7% menunjukkan bahwa digunakan kadar 7,0% dapat membuat campuran lebih kedap air dengan hasil 96,30% untuk Marshall Immersion yang berarti bahwa campuran ini akan tahan terhadap perendaman 24 jam [4], Karakteristik campuran HRS-WC Menggunakan Batu dari Buntao diperoleh hasil pengujian Marshall untuk gradasi senjang dan semi senjang memenuhi spesifikasi yand diisyaratkan. Untuk nilai SMS gradasi senjang (93,73%) dan gradasi semi senjang (97,48%) [5], Analisis Marshall dan Uji Penetrasi Lapisan AC-BC dengan Penambahan Limbah Kaleng Minuman pada kondisi kadar aspal optimum tanpa limbah diperoleh nilai VMA, VIM, VFB, Flow, Stabilitas dan MQ masingmasing sebesar 19,613%, 4,51%, 77,089%, 3 mm, 2794,875 kg, dan 933,73kg/mm.…”