Menurut WHO (Word Health Organization) dari seluruh jumlah kehamilan di dunia, 12,5% diantaranya mengalami kejadian hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum di Indonesia dialami oleh 14,8 % dari seluruh ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Hiperemesis Gravidarum di BPM Muthia, Amd.Keb tahun 2022. Penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2022, sampel yang diambil adalah 167 orang, serta melakukan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner yang berisi pertanyaan dan selanjutnya diisi oleh responden. Pengolahan data yang dilakukan berupa data univariat dan bivariat menggunakan Chi- Square. Berdasarkan 167 responden didapatkan hasil usia ibu hamil tidak beresiko (20-35 tahun) sebanyak 101 orang (60,5%), paritas ≤ 2 anak sebanyak 104 orang (62,3%), jarak kehamilan ≤ 2 tahun sebanyak 90 orang (53,9%), tidak bekerja sebanyak 120 orang (71,9%), pengetahuan ibu dengan kategori kurang sebanyak 107 orang 64,1%. Terdapat hubungan antara usia ibu, paritas, jarak kehamilan, dan pengetahuan ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum, serta tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Peneliti menyarankan untuk menambah pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hiperemesis gravidarum.