2018
DOI: 10.29342/cnj.v1i3.29
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik Klinis Pasien Epilepsi Di Poliklinik Saraf Rsup Sanglah Periode Januari – Desember 2016

Abstract: Jumlah kasus epilepsi di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 8,2 per 1.000 penduduk dan insiden mencapai 50 per 100.000 penduduk. Data demografi dapat digunakan sebagai pertimbangan klinisi dalam mendiagnosis serta menentukkan penanganan lanjutan yang tepat. Belum ada penelitian demografi pasien epilepsi di Bali, sehingga penting untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik klinis pasien epilepsi. Penelitian deskriptif observasional menggunakan data rekam medis pasien epilepsi … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
4
0
11

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(15 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
11
Order By: Relevance
“…Almost all studies examine epilepsy, which based on gender, focused on the characteristics of epileptic seizures rather than patients characteristics [9,10]. Related to age, older ages also have a higher risk of being exposed to epileptic risk factors such as; head trauma, central nervous system infection, space-occuping lesions, blood circulation disorders, toxin (alcohol and drugs), metabolic disoders and neurodegenerative disorders [8].…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…Almost all studies examine epilepsy, which based on gender, focused on the characteristics of epileptic seizures rather than patients characteristics [9,10]. Related to age, older ages also have a higher risk of being exposed to epileptic risk factors such as; head trauma, central nervous system infection, space-occuping lesions, blood circulation disorders, toxin (alcohol and drugs), metabolic disoders and neurodegenerative disorders [8].…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Study conducted in Harapan Kita Jakarta Hospital showed that 53.1% out of 141 patients were idiopathic [26] In previous study, it also found that idiopathic etiology dominated with a total of 74 patients (71.2%) [27]. Study in Sanglah Hospital had the most idiopathic patients with a total of 205 patients (74.4%) [8].…”
Section: Epilepsy Patients Characteristics Based On Etiologymentioning
confidence: 88%
“…Fenitoin banyak digunakan di negara-negara berpenghasilan rendah-menengah seperti Asia, Afrika, dan Amerika Selatan karena biaya obat yang murah (Nevitt et al, 2019). Beberapa penelitian di Indonesia menyebutkan bahwa fenitoin merupakan OAE yang paling sering digunakan sebagai monoterapi (Maryam et al, 2018;Nahdhiyah et al, 2021;Tedyanto et al, 2020). Jumlah dosis per hari yang minimal, yakni sekali hingga dua kali sehari, dinilai cukup praktis dalam penggunaannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…38 Namun hal ini tidak sesuai dengan penelitian Maryam et al (2018) bahwa mayoritas pengobatan pasien dengan epilepsi menggunakan fenitoin (44,8%), yang diikuti dengan karbamazepin (32,2%) baik secara monoterapi ataupun kombinasi. 42 Pada penelitian lain, disebutkan bahwa obat antiepilepsi terbanyak yang digunakan pada pasien pediatrik adalah asam valproat (89,3%) secara monoterapi yang merupakan pilihan pertama karena tingkat keberhasilannya lebih tinggi yaitu 64,7%. 17 Fenobarbital monoterapi lebih sedikit digunakan karena fenobarbital bukan merupakan firstline terapi untuk epilepsi pada anak.…”
Section: Pembahasanunclassified