Ayam KUB adalah ayam hasil seleksi dari Balai Penelitian Ternak Ciawi yang memiliki perbedaan fenotip seperti bentuk jengger dan warna bulu. Perbedaan fenotip berpengaruh terhadap konsentrasi testosteron sehingga memengaruhi kualitas semen segar ayam KUB. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh fenotip terhadap kualitas semen segar dan testosteron serta korelasinya. Sebanyak 20 ekor ayam KUB umur 1,5 tahun terbagi atas 4 kelompok perlakuan fenotip masing-masing 5 ekor yaitu jengger tunggal bulu penutup merah (JTBM), jenggger tunggal bulu penutup putih (JTBP), jengger pea bulu penutup merah (JPBM), dan jengger pea bulu penutup putih (JPBP). Peubah yang diamati adalah volume, warna, pH dan konsistensi, gerakkan massa, motilitas, viabilitas, abnormalitas dan konsentrasi ejakulat, konsentrasi testosteron dan panjang taji. Hasil penelitian menunjukkan pejantan dengan fenotip JPBM memiliki volume ejakulat paling tinggi dan JTBM adalah yang paling rendah (P<0.05). Pejantan berjengger tunggal memiliki pH lebih tinggi dibandingkan pejantan berjengger pea. Pejantan JTBM juga memiliki motilitas dan konsentrasi ejakulat paling rendah dibandingkan dengan fenotipe lainnya dan untuk peubah warna semen, gerakan massa, viabilitas dan abnormalitas tidak berbeda pada semua fenotip. Panjang taji kiri pejantan JTBP lebih pendek dibandingkan ketiga pejantan lainnya (P<0.05). Ukuran taji berkorelasi positif dengan konsentrasi testosteron dengan kisaran nilai r = 0.33-0.56. Konsentrasi testosteron berkorelasi postif dengan warna (r=0.76), konsentrasi ejakulat (r= 0.44), konsistensi semen (r=0.75) dan motilitas spermatozoa (r= 0.46). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pejantan JTBM memiliki kualitas semen segar kurang baik dibandingkan dengan ketiga kelompok pejantan lainnya. Ukuran taji bisa digunakan untuk memprediksi konsentrasi testosteron pada ayam jantan.