Kebutuhan Booklet sebagai Suplemen Bahan Ajar pada Materi Kingdom Fungi Kelas X SMA/MA

Abstract

Bahan ajar mempunyai manfaat yang beragam terutama untuk mendukung proses pembelajaran dan membantu siswa memahami materi yang diajarkan oleh guru. Pada setiap kegiatan belajar mengajar, tentunya guru memerlukan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kurikulum yang berlaku, agar pembelajaran dapat terlaksana secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuan pengembangan booklet sebagai suplemen bahan ajar pada materi kingdom fungi kelas X SMA/MA. Jenis Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Model yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi dari model 4D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel yang dibatasi sampai tahap define (pendefinisisan). Subjek penelitian ini adalah satu orang guru biologi dan 70 orang peserta didik kelas XI IPA. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 90% peserta didik membutuhkan bahan ajar lain yang menunjang pemahaman tentang materi kingdom fungi yaitu berupa booklet. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peserta didik membutuhkan bahan ajar lain yang menunjang pemahaman tentang materi kingdom fungi yang valid dan praktis dan bentuk bahan ajar yang sesuai dengan analisis kebutuhan adalah booklet sebagai suplemen bahan ajar biologi kelas X pada materi kingdom fungi.

Pengembangan Media Pembelajaran Booklet Berbasis Inkuiri Pada Materi Sel Kelas Xi Sma

“…Materi yang termuat pada media pembelajaran booklet dapat diperjelas dengan menggunakan ilustrasi dan gambar (Alpisah et al, 2022). Penyajian materi pada media pembelajaran booklet harus disertai dengan ilustrasi dan gambar yang menarik serta relevan terhadap materi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep sehingga peserta didik dapat menguasai materi biologi dengan baik (Azizah et al, 2022). Peranan booklet sebagai media pembelajaran bertujuan untuk menambah dan mengembangkan referensi yang sudah ada, serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik (Paramita et al, 2019).…”