Secara alami gaharu diproduksi oleh pohon gaharu yang mengalami luka atau terinfeksi jamur. Agar pohon gaharu sehat dapat menghasilkan gubal gaharu harus ada perlakuan khusus: seperti perlukaan, memasukan bakteri atau jamur penyebab atau agensia kimia. Tujuan kegiatan ini memberi pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat yang memiliki pohon ketimunan (Gyrinops versteegii) siap suntik di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, dalam menginokulasi, memanen, mengolah pasca panen gaharu. Pelaksanana “Pengabdian Pada Masyarakat” terbagi menjadi 2 periode, yaitu: periode 1: penyuntikan dan periode 2: pemanenan dan penanganan pasca panen. Metode penyuntikan pohon ketimunan digunakan dengan metode cairan fermentasi jamur penyebab (CFJP), yang dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2023. Masa inkubasi infeksi sekitar 6 bulan. Pelatihan periode 2: pelatihan pemanenan dan pengolahan pasca panen dilakukan 6 bulan setelah penyuntikan. Pemanenan dilakukan pada ranting yang berdiameter 2,5 cm, sebagai contoh pengolahanan pasca panen. Pelatihan dan praktek pemanenan gaharu dan penangannya pasca panen pada tanggal 17 September 2023. Masyarakat yang telah memiliki pohon gaharu siap suntik mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang pemilihan pohon yang telah siap disuntik, membuat pola lubang suntik dan membuat lubang inokulasi serta cara melakukan inokulasi pada batang dan cabang pohon G. versteegii. Selain itu masyarakat juga mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang pengecekan batang yang telah siap dipanen, cara pemanenan dan cara penanganan pasca panen gaharu, cara pengklasifikasian gaharu serta cara pemasaran gaharu. Dengan diperolehnya penngetahuan dan ketrampilan cara produksi gaharu dan pemasarannya, masyarakat menjadi terpacu menjadi influenser dalam konservasi gaharu secara ex-situ di kebun dan pekarangannya sendiri.