Penyakit menular yang masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat saat ini adalah demam berdarah dengue. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan memutus rantai penularan dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh keberadaan jentik dan perilaku 3M plus terhadap kejadian demam berdarah dengue.Penelitian menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Puter, pada bulan Juli - Agustus 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Keluarga yaitu sebanyak 7.110. Jumlah sampel sebanyak 67 kepala keluarga, diambil menggunakan teknik stratified random sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap kejadian demam berdarah dengue adalah keberadaan jentik (p=0,006 dan POR=4,8), menutup tempat penampungan air (p=0,009 dan POR=4,8), menguras tempat penampungan air (p=0,041 dan POR=3,5), dan larvasida (p=0,027 dan POR=4,4). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kejadian DBD dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keberadaan jentik nyamuk, perilaku menutup, menguras dan menaburkan bubuk larvasida. Disarankan agar tenaga kesehatan lebih mengoptimalkan peran kadar dalam memantau perilaku pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan oleh masyarakat.