Percepatan Pulau Belitung sebagai tujuan wisata geologi menempatkan produk berbasis ikan Cempedik (Osteochilus spilurus) sebagai salah satu geo-produknya. Hal ini berpotensi memicu adanya distribusi ikan dari pulau lain ke Belitung Timur. Salah satu kelemahan ikan Cempedik adalah lebih cepat mengalami pembusukan pada bagian perut. Transportasi dalam kondisi hidup menjadi salah satu pilihan mendistribusikan ikan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui durasi hingga pingsan (induksi) dan pulih sadar (sedatasi) Ikan Cempedik dengan memanfaatkan minyak Cengkeh sebagai anestesi dalam transportasi hidup. Minyak Cengkeh murni digunakan sebagai anestesi ikan pada perlakuan dosis dan lama perendaman berbeda dengan tiga kali ulangan. Dosis yang digunakan adalah 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, dan 0.5 ml/10L, sementara lama perendaman pada 2.5, 4, 6.5, dan 8 jam. Data dianalisis dengan sidik ragam dan uji Tukey. Perlakuan dosis memberikan dampak berbeda nyata (P>0,05) pada durasi induksi, namun tidak pada durasi sedatasi. Durasi induksi tercepat yaitu 2.32±0.75 menit dihasilkan pelakuan dosis 0,4 ml/10L yang menghasilkan durasi sedatasi selama 4.17±1.20 menit. Tidak terdapat perbedaan nyata durasi sedatasi ikan pada perlakuan lama perendaman yang berbeda.