2015
DOI: 10.18860/psi.v12i2.6398
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kekerasan Seksual Padaanak: Telaah Relasi Pelaku Korban Dan Kerentanan Pada Anak

Abstract: Kekerasan seksual pada anak marak terjadi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kejadian kekerasan seksual pada anak, relasi antara pelaku-korban serta modus yang dilakukan,serta menimbang kerentanan pada anak-anak sebagai korban. Penelitian ini menganalisa 16 Berita Acara Persidangan (BAP) dari Directori Putusan Mahkamah Agung Indonesia. Dari 16 kasus yang dianalisis, kejahatan kekerasan seksual pada anak, mayoritas dilakukan oleh orang yang dikenal oleh korban dan dilakukan de… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
6
0
6

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 15 publications
(12 citation statements)
references
References 0 publications
0
6
0
6
Order By: Relevance
“…Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Diesmy Huraira pada tahun 2015 menyatakan bahwa kekerasan seksual marak dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak dibawah umur dikarenakan anak memiliki power yang lemah baik secara fisik maupun psikisnya. Sehingga sangat mudah untuk dibujuk atau dirayu dengan iming-iming jajanan, mainan, uang ataupun dipaksa (Huraira et al, 2015). Penelitian-penelitian tersebut lebih banyak mengungkap tentang bentuk preventif dan dampak traumatis bagi korban kekerasan seksual.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Diesmy Huraira pada tahun 2015 menyatakan bahwa kekerasan seksual marak dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak dibawah umur dikarenakan anak memiliki power yang lemah baik secara fisik maupun psikisnya. Sehingga sangat mudah untuk dibujuk atau dirayu dengan iming-iming jajanan, mainan, uang ataupun dipaksa (Huraira et al, 2015). Penelitian-penelitian tersebut lebih banyak mengungkap tentang bentuk preventif dan dampak traumatis bagi korban kekerasan seksual.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian dengan judul Kekerasan Seksual Pada Anak: Telaah Relasi Pelaku Korban dan Kerentanan Pada Anak menyajikan data dari 16 kasus kekerasan seksual terhadap anak yang diteliti dari Berita Acara Persidangan (BAP) terdapat mayoritas pelaku adalah orang yang dikenal oleh korban dan dilakukan dengan cara membujuk atau ancaman terhadap korban (Huraira et al, 2015). Penelitian di atas memunculkan pandangan bahwa membujuk anak untuk melakukan hubungan seksual merupakan sebuah kejahatan seksual yang memungkinkan dampak yang berbeda dengan cara memaksa atau dengan ancaman.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…A research on sexual violence founds that, in terms of the relationship between the perpetrator and the victim, from the 16 samples of cases of sexual violence crimes, the perpetrator of the crime were the persons that the victims know, and only a case with a foreign perperators. The perperators include friends, girlfriends, neighbors, teachers, and even the victim's immediate family, like father, stepfather and grandfather [11]. Extrafamilial abuse is the one committed by other people outside the victim's family.…”
Section: Clinical Characteristicsmentioning
confidence: 99%
“…Anak-anak termasuk kelompok yang rentan akan kekerasan seksual dan lebih sulit terdeteksi karena tidak semua anak usia dini dapat memahami serta mengungkapkan kekerasan seksual yang dialaminya (Maslihah, 2013). Faktor penyebab anak usia dini rentan akan kekerasan seksual berdasarkan beberapa sumber adalah (1) Fisik anak usia dini kecil dan lebih lemah dibandingkan anak yang lebih besar atau orang dewasa sehingga tidak dapat melawan ketika menjadi korban kekerasan seksual, (2) Anak usia dini tidak berdaya secara psikis (merasa takut) untuk menolak permintaan anak-anak yang lebih tua atau orang dewasa, karena mereka belum mandiri dan masih bergantung pada orang dewasa di sekitarnya, (3) Anak usia dini mudah mempercayai orang lain sehingga mudah diperdaya dengan iming-iming hadiah, (4) Perkembangan kognitif anak usia dini yang meningkat mempengaruhi perkembangan bahasanya menjadi lebih baik, namun mereka tetap belum dapat menceritakan atau mengekspresikan secara detil kejadian yang dialaminya, (5) Kurangnya kontrol dan kesadaran orang dewasa di sekitarnya dalam mengantisipasi tindak kekerasan seksual (Hastuti, 2014;Justicia, 2015;Humaira, Rohmah, Rifanda, Novitasari, Diena, & Nuqul, 2015;Hapsari, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified