Kelimpahan Fitoplankton Di Perairan Kawasan Mangrove Pulau Santen Banyuwangi

Abstract

Plankton merupakan suatu organisme yang hidup dengan cara mengapung di permukaan air mengikuti gelombang. Plankton sendiri memiliki kekurangan dalam kemampuan untuk berenang, sehingga gerakannya mengikuti gelombang. Plankton diklompokkan menjadi dua yaitu phytoplanktons dan zooplanktons. Fitoplankton memiliki fungsi penting di perairan. Fungsi mereka tidak hanya sebagai produsen utama tetapi mereka juga sebagai kontrol kualitas perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan keanekaragaman mangrove vegetasi fitoplankton yang ada di Pulau Santen Banyuwangi. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April hingga Agustus 2016. Sampel diambil dengan menggunakan metode pusposive sampling, dengan membagi area menjadi 3 stasiun. Stasiun 1 terletak di dekat penduduk sipil, stasiun 2 terletak di tengah perairan, dan stasiun 3 di dekat area hutan bakau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 5 Gen fitoplankton, Chlorella, Eulena, Amphora, Oscillatoria, dan Nitzschia. Chlorella termasuk dalam Chlorophyceace classis, Euglena di Euglenidae, Oscillatoria di Chyanophyceae, Amphora dan Nitzschia di Bacillariophyceae. Keragaman ini didominasi oleh keberadaan Chlorella yang menentukan dalam kekayaan indec 64000 ind / L. Genus Nitzschia dan Amphora ditemukan di setidaknya 160 ind / L. Keragaman fitoplankton sangat dipengaruhi oleh pengukuran lingkungan, seperti suhu air, Ph, salinitas, intensitas cahaya, dan DO.
 Kata kunci: Keanekaragaman, Fitoplankton, mangrove, Pulau Santen

Keanekaragaman Fitoplankton di Padang Lamun Kawasan Pesisir Mandalika Kabupaten Lombok Tengah

“…Potensi fitoplankton mengikat CO 2 menyebabkan fitoplankton dapat berfungsi penting sebagai pengendali iklim global. Potensi penyerapan karbon di perairan tidak hanya diperankan oleh fitoplankton saja, melainkan oleh tumbuhan perairan juga, salah satunya tumbuhan lamun (Fila, 2019). Lamun sering disebut sebagai spesies tumbuhan dasar atau spesies yang ahli membangun ekosistem perairan (ecosystem engineers), karena mampu memodifikasi lingkungan mereka untuk menciptakan habitat yang unik, juga mampu menyediakan fungsi ekologis dan berbagai manfaat untuk manusia.…”

“…Berdasarkan hasil penelitian de los Santos et al (2020), tumbuhan lamun dapat digunakan sebagai solusi berbasis alam, dalam mempertahankan jumlah nutrisi perairan setiap hari, karena per 1,45 ha biomassa lamun dapat menjaga jumlah nitrogen sekitar 0,8-1,8 kg per hari, sekitar 0,04-0,07 kg fosfor per hari, dan 0,7-1,1 kg per hari total partikel tersuspensi, menariknya kombinasi lamun dan paparan cahaya, dapat mengurangi tingkat pathogen bakteri coliform Escherichia coli. Keberadaan fitoplankton di padang lamun memberikan implikasi yang positif bagi seluruh organisme di perairan secara langsung maupun tidak langsung melalui rantai makanan (Fila, 2019).…”

Community structure of phytoplankton in Downstream of the Segedong River, Kubu Raya Regency, West Kalimantan

“…Hutan mangrove merupakan tempat yang ideal bagi pertumbuhan plankton (Halidah, 2016) karena beberapa unsur hara yang diperlukan fitoplankton berasal dari serasah tumbuhan mangrove yang terdekomposisi dan kemudian dimanfaatkan oleh fitoplankton untuk kehidupannya (Fila et al, 2020).…”