Kemampuan Bercerita Anak Prasekolah (5-6 Tahun)

Rizqiyani, Revina; Azizah, Nur

doi:10.21831/jpa.v7i2.24458

Cited by 6 publications

(3 citation statements)

References 6 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Hasil penelitian tersebut sejalan dengan beberapa penelitian yang menyatakan bahwa anak dapat mengucapkan beberapa kalimat sederhana dalam kehidupan sehari-hari; penambahan kosakata serta menyampaikan dan memahami bahasa lisan maupun tulisan yang dihadapkan pada dirinya (Munasih & Nurjaman, 2018;Nurjanah & Anggraini, 2020;Rambe et al, 2021;Rizqiyani & Azizah, 2018). Hal ini tentunya tak lepas dari peran guru dalam menstimulasi kemampuan anak melalui metode bercerita; mulai dari mengajukan pertanyaan (Hanipah & Siagian, 2023;Talibo, 2021) dan memberikan kesempatan anak berbicara untuk menyampaikan pendapat yang mereka miliki (Lestari, 2018;Talibo, 2021) sehingga kemampuan berbicara yang anak miliki dapat berkembangan secara optimal.…”

Section: Perkembangan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Berceritaunclassified

Optimalisasi Kemampuan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak

Nur,

Sjamsir,

Putri

2023

JAPRA

View full text Add to dashboard Cite

Cara mengembangkan kemampuan berbicara tidak hanya bergantung dengan keaktifan guru dalam pembelajaran (teacher centered), tetapi pelibatan aktif anak dalam pembelajaran (student centered). Melalui pengalaman langsung, anak mendapatkan informasi baru serta memberikan stimulasi pada keterampilan berbicara anak. Oleh karena itu, untuk mengembangkan kemampuan berbicara dibutuhkan metode yang melibatkan anak secara aktif seperti bercerita. Melalui kegiatan bercerita, anak akan mendapatkan berbagai manfaat seperti penambahan berbagai kosa kata baru, peningkatan kepercayaan diri dalam mengemukakan pendapatnya, menumbuhkan kreativitas, dan melatih anak untuk mampu mengungkapkan keinginan dan perasaannya. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan untuk memperoleh data penelitian. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan penerapan metode bercerita di di salah satu TK di Tenggarong, Kalimantan Timur terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan penutup. Perkembangan kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun di TK tersebut besar anak memiliki kemampuan berbicara yang baik. Anak telah mampu mengucapkan dan memahami arti kata yang diucapkan dengan jelas.

show abstract

Section: Perkembangan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Berceritaunclassified

Optimalisasi Kemampuan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak

Nur,

Sjamsir,

Putri

2023

JAPRA

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Tidak hanya itu anak hendak terlatih berbicara secara lisan dengan orang-orang yang terdapat di lingkungannya. Anak yang hendak menceritakan membuat perkata sendiri lewat foto yang dilihat (Rizqiyani and Azizah 2018). Bagi Peklaj, dkk dalam Lestari (2018) menceritakan mencerminkan keahlian bahasa pragmatis kanak-kanak, yang tumbuh pesat pada anak usia dini serta fasilitas yang sangat baik dalam membangun uraian tentang diri sendiri dan orang lain.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Analisis Metode Sandiwara Boneka Terhadap Kemampuan Bercerita Anak di Taman Kanak-Kanak

Fatmi

Rakimahwati

2021

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan Metode Sandiwara Boneka Terhadap Kemampuan Bercerita Anak di Taman Kanak-kanak. Penelitian ini dikembangkan berdasarkan pada pentingnya berbicara dalam kehidupan. Kemampuan bercerita termasuk ke dalam salah satu komponen perkembangan bahasa. Kemampuan bercerita merupakan skill yang dimiliki oleh seorang anak untuk mengungkapkan perasaan melalui kata-kata dan ekspresi, sehingga anak dapat memberikan informasi kepada orang lain dan dapat memperkaya pembendaharaan kata anak. Selain itu anak akan terlatih berkomunikasi secara lisan dengan orang-orang yang ada di lingkungannya serta mengungkapkan pikiran atau pendapat yang dilakukan secara lisan agar bisa dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Kemampuan bercerita sangat penting di stimulasi sejak dini karena anak usia taman kanak-kanak sudah mampu berperan aktif dalam berkomunikasi. Anak yang mengalami kesulitan mengungkapkan gagasaan, berbcerita dan mengucapkan bunyi huruf membutuhkan stimulasi yang tepat agar kemampuan bercerita anak bisa berkembang sesuai usianya. Kemampuan bercerita dapat dikembangkan salah satunya dengan menggunakan penerapan metode sandiwara boneka. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi literatur. Hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan metode sandiwara boneka dapat mengembangkan kemampuan bercerita pada anak usia Taman Kanak-kanak dengan bantuan media boneka, selain membantu mengembangkan kemampuan bercerita anak juga mampu menstimulasi kemampuan motorik serta kognitif anak yang kemudian membuat anak tertarik, mudah mengingat kosakata baru, mampu menyebutkan bentuk dan bunyi huruf, melatih kemampuan menyimak serta menstimulasi anak untuk berfikir kemudian membuat anak bisa mengungkapkan pendapat yang terlihat dari cara berbicara

show abstract

“…Media is needed to be carried out through meaningful teaching using methods that can increase insight into natural disasters, one of which is the storytelling method (Kurnia, 2021). Storytelling is about actions that aim to share things experienced (Rizqiyani & Azizah, 2018). The story conveyed can bring the listener into fantasy to understand an event or event.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Storytelling Method Influence on the Understanding of Flood Mitigation in Children Aged 5-6 Years in Wanasalam Sub-district

Haryani,

Fadlullah,

Rosidah

2023

EduBasic

View full text Add to dashboard Cite

Flood mitigation is crucial to be introduced in early childhood learning, considering that early childhood victims are vulnerable to disasters. Flood mitigation is vital since the disaster will impact health, physical condition, and continuity of education. This research aims to find out to what extent the effect of the storytelling method on the understanding of flood management in early childhood. This study used a quantitative approach with the experimental method by two samples, namely the experimental and the control groups. Each group consisted of 20 children who were given different treatments and then provided a questionnaire to measure the child's ability to understand disaster mitigation. Based on the calculation results of the paired sample t-test in the experimental group, the Sig (2-Tailed) had a value of 0.000 0.05, so there was a significant effect; thus, H0 was rejected, and H1 was accepted. Furthermore, after being given treatment in the experimental group from pre-test to post-test, the change from pre-test to post-test increased by 31.45. Meanwhile, the control group's change from pre-test to post-test rose by 12.30. It is also known that the most significant change occurred in the experimental group with the treatment method of telling stories about understanding flood mitigation. For this reason, it can be concluded that there is an effect of the storytelling method on flood mitigation in early childhood. Storytelling could be an appropriate alternative to introduce awareness in another disaster mitigation.

show abstract

Kemampuan Bercerita Anak Prasekolah (5-6 Tahun)

Cited by 6 publications

References 6 publications

Optimalisasi Kemampuan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak

Optimalisasi Kemampuan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak

Analisis Metode Sandiwara Boneka Terhadap Kemampuan Bercerita Anak di Taman Kanak-Kanak

Storytelling Method Influence on the Understanding of Flood Mitigation in Children Aged 5-6 Years in Wanasalam Sub-district

Contact Info

Product

Resources

About