Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh Adversity Quotient (AQ) dan hubungan antara AQ dan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran matematika SMA/MA/SMK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Systematic Literature Review (SLR). Langkah-langkah dalam penelitian ini meliputi: develop research questions; selection criteria; developing the search strategy; the study selection process; coding studies; appraising the quality studies; dan synthesis result. Dari hasil pencarian diperoleh 147 artikel, kemudian diperoleh 32 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil dari penelitian ini menunjukkan model pembelajaran Argument Driven Inquiry, Problem Based Learning (PBL) bernuasa Etnomatika, PBL Berbantuan Scaffolding, Learning Cycle 7E disertai Mind Mapping, Thinking Aloud Pairs Problem Solving, Two Stay Two Stray dan Discovery Learning dapat menjadi rujukan dalam pembelajaran matematika karena memberikan pengaruh positif pada kemampuan siswa dalam pemahaman konsep matematis, kemampuan pemecahan masalah, berpikir kritis, berpikir kreatif, penalaran kreatif, prestasi belajar, kepercayaan diri, kemandirian belajar, dan motivasi berprestasi ditinjau dari AQ. Kemampuan pemecahan masalah siswa dapat dilihat dari beberapa tipe AQ. Siswa quitter adalah siswa yang mudah menyerah, siswa camper adalah siswa yang lebih cepat merasa puas dengan hasil yang ditemukan tanpa mengecek kembali hasil jawabannya dan siswa climber adalah siswa yang memiliki sifat pantang menyerah