Masih banyaknya siswa siswa yang tidak terbiasa untuk berfikir kritis, kreatif dan analitis dan rasa ingin tahu siswa sangat masih rendah sehingga ini juga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan model pembelajaran problem-based learning dan discovery learning terhadap hasil belajar siswa IPA siswa kelas III sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 40 siswa, sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 20 orang, sedangkan kelas kontrol dilaksanakan dengan jumlah siswa 20 orang. Instrumen yang digunakan dalam mengukur kemampuan hasil belajar IPA adalah lembar observasi, soal pretest dan postes dengan bentuk soal pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dan uji-t. Berdasarkan uji-t yang telah dilakukan pada kemampuan hasil belajar IPA siswa, menunjukkan bahwa taraf singnifikan sebesar 0,219 (0,219 > 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA siswa sekolah dasar kelas III antara kelas eksperimen yang menggunakan discovery learning dan kelas kontrol yang menggunakan model problem-based learning.