Kemampuan penalaran matematis mahasiswa berdasarkan variasi gender dan self-efficacy matematis

Abstract

The purpose of this study was to determine the differences in mathematical reasoning ability (KPM) based on gender variation (VG) and mathematical self-efficacy (SEM). Quantitative research was chosen to answer the research question. The research design used comparative causality on 75 students at a State University in Mataram City. Data collection was based on gender variance in the selected sample (51 women and 24 men, KPM test scores consisting of 5 items, and a 20-point SEM questionnaire, which were further categorized into 3 levels (low, medium and high). Analysis The data used two-way ANOVA with a 3 x 2 factorial design. The post-anava follow-up test used the turkey test. The results showed that male KPM was better than female KPM. Based on SEM category, student KPM at high SEM was better than student KPM at low SEM This finding emphasizes the importance of instructors being able to observe the characteristics of self-efficacy and gender variations that have an impact on the mathematics learning process.

Kemampuan pemahaman konsep berdasarkan self-efficacy matematis dan gender dalam situasi problem-based learning

“…Sisi lain, faktor afektif seperti self-efficacy matematis dan faktor gender mempengaruhi proses pemahaman konsep siswa (Azizah et al, 2022;Bahri et al, 2022;Iwuanyanwu, 2022;Larsen & Jang, 2021;Morin & Herman, 2022;Rittle-Johnson et al, 2016;Takır & Özder, 2022). Selfefficacy matematis merupakan keyakinan siswa akan kemampuan yang dimilikinya.…”

“…Pria dan Wanita berbeda dalam memperoleh, memahami, dan menguasai konsep matematika (Azizah et al, 2022;Bahri et al, 2022). Siswa perempuan lebih unggul dari siswa lakilaki dalam hal akurasi dan presisi, tetapi tidak penalaran (Agustiani et al, 2021;Syuhriyah et al, 2021).…”

Pengaruh self-efficacy matematis terhadap kemampuan penalaran matematis siswa dalam situasi online learning

“…Penalaran matematis menjelma menjadi suatu proses yang terus menerus terjadi dalam pikiran dan harus dikembangkan secara konsisten dengan memanfaatkan berbagai keadaan. Dengan kata lain, penalaran matematis adalah kapasitas untuk mempelajari masalah matematika yang sedang berlangsung, dan kemudian menggunakan temuan analisis itu untuk sampai pada kesimpulan yang pasti (Angraini, 2020;Bahri et al, 2021). Hal Senada dengan penegasan yang diungkap oleh (Napitupulu et al, 2016) yang mendefinisikan penalaran sebagai proses sampai pada kesimpulan yang logis berdasarkan fakta dan sumber.…”

“…Oleh karena itu, kemampuan bernalar secara matematis menjadi semakin penting untuk dimiliki siswa. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang pentingnya mampu bernalar secara matematis (Bahri et al, 2021;Jäder & Sidenvall, 2016;Napitupulu, 2017;Napitupulu et al, 2016;Ginting et al, 2018;Sari & Darhim, 2020). Para peneliti ini telah menemukan bahwa kemampuan penalaran matematis itu penting.…”

“…Berdasarkan paparan di atas, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh self-efficacy matematis terhadap kemampuan penalaran matematis pada situasi pembelajaran online. Penelitian ini sebagai tindak lanjut dan meperluas kajian pada subjek yang berbeda pada penelitian sebelumnya (Bahri et al, 2021;Hidayat & Noer, 2021) sehingga, pertanyaan penelitian yang diajukan berupa: (1) apakah terdapat korelasi positif antara self-efficacy matematis dan kemampuan penalaran matematis; (2) apakah siswa yang memiliki skor self-efficacy matematis yang tinggi akan 2022, 3(2) Pengaruh self-efficacy matematis terhadap kemampuan… memiliki skor kemampuan penalaran matematis yang tinggi pula?…”