Knowledge Management (KM) is an approach to understand how the known processes are on created, used and shared to enhance academic productivity. This study aims to determine the system of implementation of KM in Islamic higher education, having the work unit status of non-tax state revenue (Penerimaan Negara Bukan Pajak/PNBP) and public service agency (Badan Layanan Umum/BLU) and applying remuneration. This study utilizes a qualitative method with the phenomenological approach. Data collection take through observation, in-depth interviews, document analysis, and focus group discussions. The implementation of KM is with the result of academic knowledge from research products and research schemes of educational staffs, saving knowledge storage on the database through electronic and printed forms, and the knowledge taking a distribution on through printed and electronic forms which are referencing lecture notes and oral sources such as scientific consortium and lecturing. The successful implementation of KM requires supported from stakeholder policies in educational institutions. The research findings present an overview of the implementation design of KM that can be used as a platform by scholars and stakeholders in educational institutions to increase knowledge productivity.
Keywords: Knowledge Management, Production, Storage, Distribution
Abstrak
Pengelolaan pengetahuan merupakan pendekatan untuk memahami bagaimana proses pengetahuan diciptakan, digunakan, dan dibagikan untuk meningkatkan produktifitas akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem implementasi manjemen pengetahuan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang berstatus satuan kerja PNBP dan BLU yang baru menerapkan remunerasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, analisis dokumentasi dan focused group discussion. Penelitian ini menujukkan bahwa implementasi manajemen pengetahuan meliputi: Pertama, produksi pengetahuan bersumber pada hasil penelitian tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan dengan berbagai skema penelitian. Kedua, penyimpanan pengetahuan dalam bentuk cetak dan elektronik. Ketiga, distribusi pengetahuan melalui cetak, elektronik, referensi perkuliahan dan lisan seperti konsorsium keilmuan dan perkuliahan. Implementasi manajemen pengetahuan akan terwujud apabila didukung oleh kebijakan pemangku jabatan di lembaga pendidikan. Temuan penelitian memberikan gambaran tentang desain implementasi manajemen pengetahuan sehingga dapat dijadikan pijakan oleh para pelaku pengetahuan serta para pemangku kebijakan di lembaga pendidikan dalam rangka peningkatkan produktifitas pengetahuan.
Kata Kunci: Manajemen Pengetahuan, Produksi, Penyimpanan, Distribusi