2017
DOI: 10.24198/jmpp.v1i1.13550
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kolaborasi dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi Provinsi Jawa Barat

Abstract: Pengelolaan dan pengembangan kawasan konservasi ditujukan untuk mengusahakan kelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Taman Buru Masigit Kareumbi, salah satu kawasan konservasi di Jawa Barat dan satu- satunya Taman Buru Nasional di Pulau Jawa. Terdapat keanekaragaman hayati dan ekosistem yang perlu dijaga sebagai asset nasional. Keterlibatan berbagai pihak seperti, keterlibatan pemerintah pusat dalam hal ini melalui BKKSDA Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kemudian tiga kabupaten (Kab. B… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
2
0
3

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
3
Order By: Relevance
“…Managing and developing based on a smart environment must, of course, take conservation principles into account (Utami & Pancasilawan, 2017) . As a concept, the smart environment Tourism will also assist resident activities for site development as a result of the distribution of policies that influence the periphery (Ningrum & Setiawan, 2017) .…”
Section: Literature Reviewmentioning
confidence: 99%
“…Managing and developing based on a smart environment must, of course, take conservation principles into account (Utami & Pancasilawan, 2017) . As a concept, the smart environment Tourism will also assist resident activities for site development as a result of the distribution of policies that influence the periphery (Ningrum & Setiawan, 2017) .…”
Section: Literature Reviewmentioning
confidence: 99%
“…Collaborative governance is a form of governance in which one or more public bodies act as stakeholders working together in a consensus-oriented policy-making process and deliberation with the aim of making a public policy (Ansell & Gash, 2008). Collaboration is essentially a collaboration between organizations to achieve common goals that are difficult to achieve if done independently (Utami & Pancasilawan, 2017). Studies on collaborative governance have been carried out by many researchers with various approaches.…”
Section: Literature Reviewmentioning
confidence: 99%
“…Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok atas hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi (Mulyanie, 2016). Kawasan konservasi memiliki kontribusi terhadap aspek ekologi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ekonomi menurut Dominggus dalam (Suryawan, Christita, & Yuliantoro, 2015) Pengelolaan dan pengembangan kawasan konservasi ditujukan untuk mengusahakan kelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya (Utami & Pancasilawan, 2017), ada juga yang menyebutnya taman hutan raya yang juga merupakan wilayah sistem penyangga kehidupan terutama dalam pengaturan tata air, menjaga kesuburan tanah, mencegah erosi, menjaga keseimbangan iklim mikro, serta pengawetan keanekaragaman hayati (Erwin, Bintoro, & Rusita, 2017) Keberadaan sumber daya alam yang penting bagi kehidupan manusia, menjadikan kompleksitas hubungan antara berbagai pihak yang memiliki kepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam menurut Budimanta dalam (Marina & Hadi Dharmawan, 2011). Negara Indonesia menjamin kemajuan pengembangan dan pemeliharaan kebudayaan daerah yang menjadi kekayaan kebudayaan nasional (Novita, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified