Masa remaja adalah periode rasa ingin tahu yang besar dan ingin mencoba untuk meniru yang dilihat atau didengar. Rasa ingin tahu membuat remaja lebih permisif untuk melakukan perilaku seksual berisiko, namun diduga bahwa pemahaman gama akan menjadi faktor pembeda. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemahaman agama, peran orangtua, peran teman sebaya dan penggunaan media sosial terhadap perilaku seksual berisiko pada remaja dengan membandingkan antara santri Madrasah Aliyah di Pesantren Darul Arqam Gombara dengan siswa SMAN 6 Makassar. Penelitian observasional dengan rancangan cross sectional study, melibatkan 79 santri MA Darul Arqam Gombara yang dipilih secara keseluruhan dan 274 orang siswa SMAN 6 yang dipilih secara proporsional stratified random sampling. Analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji phi. Hasil penelitian ditemukan ada pengaruh peran orang tua di MA Darul Arqam (p=0,000, φ=0,403) terhadap perilaku seksual berisiko santri sedangkan siswa di SMAN 6 tidak terdapat pengaruh orang tua (p=0,472) terhadap terhadap perilaku seksual berisiko. Adapun pengaruh pemahaman agama (p=0,027, φ=0,134), teman sebaya (p=0,000, φ=0,339) dan penggunaan media sosial p=0,035, φ=0,128) di SMAN 6 terhadap perilaku seksual berisiko pada siswa sedangkan santri di MA Darul Arqam menunjukkan tidak ada pengaruh pemahaman agama (0,811), peran teman sebaya (0,702) dan media sosial (0,063) terhadap perilaku seksual berisiko pada santri.