Konselor Dalam Bimbingan Dan Konseling Kelompok Dengan Expressive Arts Therapy

Abstract

Abstrak: Fenomena di sekolah bahwa terdapat siswa yang pada saat proses konseling tidak mampu menyampaikan apa yang menjadi kecemasan, ketakutan dan kekhawatirannya. Hal ini terjadi mungkin karena dampak psikologis dari berbagai pengalaman hidupnya, seperti trauma karena tindakan pembully an yang dilakukan teman sekelas di media sosial. Jika dampak psikologis ini dibiarkan berlarut-larut, akan menjadi permasalahan yang kompleks bagi siswa. Salah satu layanan yang dapat diberikan konselor dengan mengaktifkan dinamika kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling kelompok dengan expressive arts therapy. Melalui pendekatan expressive arts therapy klien dapat mengkomunikasikan dan mengekspresikan perasaan-perasaan dan pemikiran-pemikirannya melalui aktifitas yang berkaitan dengan seni, musik, tari-tarian, drama, puisi, serta permainan. Dalam konseling kelompok dengan pendekatan expressive arts therapy yang terpenting adalah anggota kelompok mampu mengembangkan kemampuan untuk mengungkapkan serta mengkomunikasikan secara efektif dan otentik apa yang ada dalam dirinya dan apa yang menjadi beban pikirannya, serta yang menjadi obyek kecemasannya melalui berbagai pendekatan yang bisa dilakukan konselor dengan alat bantu dalam ekspresif terapi. Artikel ini akan membahas tentang peran konselor dalam bimbingan dan konseling kelompok dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Dapat digunakan sebagai alternatif yang digunakan oleh konselor sekolah untuk membantu anggota kelompok untuk memenuhi kebutuhan emosional, membangun penerimaan diri, meningkatkan harga diri, mengurangi kecemasan, memenuhi kebutuhan kognitif dan mengembangkan keterampilan social dalam kelompok.

Analisis Pendidikan Karakter untuk Mereduksi Degradasi Moral dengan Pendekatan SFBC

“…Inovasi konseling yang terus berkembang mejadikan inovasi layanan konseling menjadi kemudahan bagi setiap kegiatan konseling. (Putriani, 2021) Terapi ekspresif menambah dimensi unik pada psikoterapi dan konseling karena mereka memiliki beberapa karakteristik khusus yang tidak selalu ditemukan dalam terapi verbal yang ketat, hal berikut yang termasuk dalam terapi verbal, tetapi tidak terbatas pada terapi ekspresif.…”

Group counseling training with a REBT approach for guidance and counseling teachers at the MTs in Magelang Regency

“…Peraturan perundang-undangan di atas, salah satu bukti legalisasi bimbingan dan konseling di sekolah menjadi sarana dalam mengatasi permasalahan pada peserta didik. Secara garis besarnya guru bimbingan dan konseling sebagai koordinator dalam keberhasilan kegiatan bimbingan dan konseling, di samping itu juga ikut andil dalam kegiatan administrasi dan kurikulum akademik (Putriani et al, 2021).…”

“…Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan, hambatan masalah yang dihadapi siswa serta dapat memandirikan siswa dalam menangani sebuah permasalahan yang dialaminya. Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah sesuai dengan UU, UUD 1945, kode etik, serta ketentuan dan peraturan yang telah ada (Putriani et al, 2021).…”

Penggunaan Puisi sebagai Media Konseling untuk Mengatasi Permasalahan Remaja

“…Based on research by Putriani (2021), poetry, as an art form that is rich in emotional expression and meaning, has the potential to be a unique and useful counseling medium. Meanwhile, research by Kemala et al, (2015) shows that the use of poetry in the context of youth counseling can provide a safe and in-depth outlet for expression, allowing teenagers to convey their feelings and thoughts in a more creative way.…”