KONSEP BAHAN PAKAN PENGGANTI BEKATUL DALAM PAKAN ITIK HIBRIDA DENGAN TEPUNG BONGGOL PISANG (Musa paradiciasa L.) TERHADAP PENINGKATAN PERSENTASE KARKAS, ORGAN DALAM, DAN LEMAK ABDOMINAL

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase karkas, organ dalam, dan lemak abdominal itik pedaging. Materi penelitian adalah 100 ekor itik pedaging tanpa dibedakan jenis kelaminnya (umur 20 hari) dengan strain (Peking x Khaki Campbell) dengan rataan bobot badan yang digunakan adalah 410,52 ± 95,25 g dengan koefisien keragaman sebesar 23,20 %. Metode dalam penelitian ini adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan 4 kali ulangan. Masing-masing ulangan 5 ekor itik pedaging. Perlakuan yang digunakan adalah P0: 10 % bekatul, P1: 7,5 % + 2,5 % tepung bonggol pisang, P2: 5 % + 5 % tepung bonggol pisang, P3: 2,5 % + 7,5 % tepung bonggol pisang dan P4: 10 % tepung bonggol pisang. Variabel meliputi persentase karkas (dada, paha, sayap dan punggung), organ dalam (hati, jantung, limpa dan gizzard) dan persentase lemak abdominal. Data dianalisis menggunakan analisis kovarian (ancova). Apabila hasil penelitian menunjukan perbedaan nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil menunjukan bahwa tepung bonggol pisang memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase karkass, dan lemak abdominal tetapi memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase gizzard. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung bonggol pisang sebagai pengganti bekatul sampai dengan 10 % dalam pakan memberikan hasil positif terhadap penampilan persentase karkas, serta mampu menguarangi kandungan lemak abdominal

Effects of Calcium Complex and Phytobiotic Herbal Pulp Complex Allocated in Feed on the Quality of Carcass, Inner Organ Weight, Ammonia Excrete Level, VFA Cecum and Leg Color of Mojosari Ducks (Anas javanica)

“…The lowest average liver weight of Mojosari laying ducks was 3.31 ± 0.44% and the highest was 3.79 ± 0.52%. The percentage of liver of mojosari-laying ducks that has been produced with a percentage of 3.31-3.79% is greater when compared to research conducted by [29], which produced a percentage of duck livers of 3.23-3.63% of weight. According to [21], duck liver weight is affected by body weight gain during growth and the amount of feed consumed by the ducks.…”

“…Mojosari laying ducks had the lowest average spleen weight at 0.04 ± 0.01%, while the greatest average spleen weight was recorded at 0.06 ± 0.02%. The range of spleen percentage in Mojosari laying ducks is reported to be between 0.04% and 0.06%, as stated by [29], whereas the proportion of spleen weight in ducks is estimated to be between 0.08% and 0.10% of their live weight. Based on the data obtained, the weight of the duck spleen in the treatment group was categorized as low, as it fell within the range of 0.04% to 0.06%.…”

The Effect of Providing Fermented Pineapple Peel in The Ration on The Performance of Peking Ducks

“…Sesuai dengan pernyataan Bidura et al (2019) bahwa detoksifikasi adalah pembuangan racun dan limbah metabolisme tubuh. Persentase hati yang diperoleh dalam penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan hasil penelitian Sjofjan et al (2020) dimana persentase hati itik hibrida yang diberi pakan tepung bonggol pisang menghasilkan persentase hati berkisar 3,23 -3,62 %.…”

“…Bulkaini et al, (2022) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran jantung yaitu jenis ternak, umur, berat tubuh dan aktifitas ternak. Persentase jantung dalam penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian Sjofjan et al, (2020) dimana persentase jantung itik hibrida yang diberi pakan tepung bonggol pisang menghasilkan persentase berkisar 0,63 -0,75 %.…”

Evaluasi Kandungan Nutrisi, Tanin, dan Densitas Biji Asam (Tamarindus indica) Hasil Penggorengan sebagai Bahan Pakan Unggas

“…Biaya untuk pakan yang tinggi disebabkan adanya ketergantungan bahan pakan impor yang menyebabkan terjadinya fluktuatif harga pakan khususnya unggas. Biaya yang besar untuk menyediakan pakan unggas menyebabkan perlu adanya pemanfaatan bahan pakan hasil samping yang ada di masyarakat baik dari limbah dapur, perkebunan maupun pertanian Sjofjan et al (2020). Pemanfaatan bahan pakan alternatif yang memiliki potensi nutrisi dan ketersediaan yang cukup yaitu biji asam.…”