2022
DOI: 10.24014/jp.v18i1.14680
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsepsi Emosi Marah Dalam Perspektif Budaya di Indonesia: Sebuah Pendekatan Indigenous Psychology

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep emosi marah dengan perspektif budaya-budaya di Indonesia. Penelitian ini secara khusus memiliki urgensi dalam membangun teori emosi marah berdasarkan konsep dasar budaya di Indonesia yang merupakan pengembangan psikologi Indonesia, dan secara praktis dapat membantu memahami konflik-konflik yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method. Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner terbuka. Responden dalam penelitian terdiri dari… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Aspek lain mempengaruhi keadaan psikologis sehingga memicu kemarahan adalah situasi di lingkungan social pada saat terjadi "benturan" pada saat berinteraksi (Ahmad, 2022). Menurut I1 ketika orang tersebut "sampai dirumah" dengan harapan bahwa orang terdekatnya yang seharusnya sebagai support system memberikan dukungan malah tidak sesuai dengan harapannya maka akan membuat orang tersebut semakin kecewa dan mengalami tingkat stress yang semakin meningkat dan fisik semakin drop (Zuhdi & Nuqul, 2022). Peristiwa psikologis, kemarahan menurutnya juga sangat identik dengan tipe "temperamen" orang tersebut, apabila tipe orang introvert yang mengalami tekanan psikologis yang bersifat negative maka orang dengan tipe introvert tersebut lebih mudah marah dan tersinggung, beda halnya dengan tipe extrovert yang menurutnya lebih mudah "beradaptasi dan bernegosiasi dengan keadaan sekitarnya".…”
Section: Hasilunclassified
“…Aspek lain mempengaruhi keadaan psikologis sehingga memicu kemarahan adalah situasi di lingkungan social pada saat terjadi "benturan" pada saat berinteraksi (Ahmad, 2022). Menurut I1 ketika orang tersebut "sampai dirumah" dengan harapan bahwa orang terdekatnya yang seharusnya sebagai support system memberikan dukungan malah tidak sesuai dengan harapannya maka akan membuat orang tersebut semakin kecewa dan mengalami tingkat stress yang semakin meningkat dan fisik semakin drop (Zuhdi & Nuqul, 2022). Peristiwa psikologis, kemarahan menurutnya juga sangat identik dengan tipe "temperamen" orang tersebut, apabila tipe orang introvert yang mengalami tekanan psikologis yang bersifat negative maka orang dengan tipe introvert tersebut lebih mudah marah dan tersinggung, beda halnya dengan tipe extrovert yang menurutnya lebih mudah "beradaptasi dan bernegosiasi dengan keadaan sekitarnya".…”
Section: Hasilunclassified
“…Hal ini berhubungan dengan pandangan kolektivisme yang mengatakan bahwa ekspresi emosi yang kuat menunjukkan ketidakmampuan untuk mengendalikan diri (Wandansari et al, 2016). Perbedaan antar budaya dapat mempengaruhi pengekspresian emosi marah (Zuhdi & Nuqul, 2022). Orang Batak memiliki emosi marah yang lebih tinggi daripada orang Jawa.…”
Section: Pengendalian Diriunclassified