2019
DOI: 10.31227/osf.io/bxskc
|View full text |Cite
Preprint
|
Sign up to set email alerts
|

Konsepsi Literasi Digital Dalam Pembelajaran Sejarah Di Era Disruptif

Abstract: Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang konsep literasi digital dalam pembelajaran sejarah. Pentingnya pembelajaran literasi digital dalam pembelajaran sejarah saat ini tidak terlepas dari pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia saat ini. Kondisi ini disebut juga dengan era disruptif yaitu era dimana kebiasaan lama ditinggalkan secara radikal akibat dari perkembangan digitalisasi. Sehingga untuk menjawab tantangan perubahan tersebut maka sy… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(12 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Literasi digital membekali mereka untuk dapat kritis, cerdas, humanis, dan cakap dalam menggunakan dunia digital. Maka, budaya literasi menjadi penting dalam menciptakan sumber daya yang berkualitas sehingga dapat selaras dengan perkembanganzaman dan teknologi (Sormin et al, 2019).…”
Section: Gambarunclassified
“…Literasi digital membekali mereka untuk dapat kritis, cerdas, humanis, dan cakap dalam menggunakan dunia digital. Maka, budaya literasi menjadi penting dalam menciptakan sumber daya yang berkualitas sehingga dapat selaras dengan perkembanganzaman dan teknologi (Sormin et al, 2019).…”
Section: Gambarunclassified
“…Bahan ajar digital pada muatan materi lokalnya dapat membantu siswa-siswi untuk meningkatkan literasi sejarah siswa-siswi. Memaksimalkan literasi digital pada mata pelajaran sejarah dapat membuat siswa-siswi lebih mudah memahami konsepsi pembelajaran sejarah yang seutuhnya (Sormin et al, 2017). Peningkatan literasi siswa-siswi di sekolah berhasil dilakukan lewat pengembangan materi sejarah kebudayaan islam dengan menggunakan strategi pembelajaran pada bahan ajar dan instruksi pembelajaran membaca sekaligus pendalaman materi (Alfin, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hauge [13] berpendapat bahwa literasi teknologi adalah kemampuan seseorang dalam menciptakan dan berbagi dalam mode dan bentuk berbeda: untuk membuat, berkerjasama, dan berkomunikasi dengan efektif, dan mampu memahami dan memanfaatkan teknologi digital dengan baik untuk mendukung proses tersebut.…”
Section: Tinjauan Pustaka 21 Literasi Teknologiunclassified
“…Hasil penilaian produk yang di ukur dengan aspek kreativitas menurut Guliford [13] pada siklus I memperlihatkan bahwa ada sedikit peningkatan kreativitas siswa yaitu yang semula nilai rata-rata pada prasiklus sebesar 57,5 kemudian pada siklus I menjadi 63,4. Penilaian didasarkan pada aspek fluency dengan presentase sebesar 48,8%, flexibility sebesar 71,5%, originality sebesar 69,3%, elaboration sebesar 59,09%, Sensitivity 68,1%.…”
unclassified