Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang konsep literasi digital dalam pembelajaran sejarah. Pentingnya pembelajaran literasi digital dalam pembelajaran sejarah saat ini tidak terlepas dari pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia saat ini. Kondisi ini disebut juga dengan era disruptif yaitu era dimana kebiasaan lama ditinggalkan secara radikal akibat dari perkembangan digitalisasi. Sehingga untuk menjawab tantangan perubahan tersebut maka system pembelajaran saat ini khususnya pembelajaran sejarah harus mampu mempersiapkan para peserta didik memiliki kompetensi yang dibutuhkan dimasa yang akan datang. Salah satu upaya yang harus dilakukan saat ini adalah memaksimalkan literasi digital dalam pembelajaran sejarah. Literasi saat ini tidak saja hanya sekedar kemampuan membaca dan menulis akan tetapi bagaimana seorang peserta didik bisa memahami informasi digital. Dengan memaksimalkan literasi digital dalam pembelajaran sejarah diharapkan siswa akan lebih mudah memahami konsep-konsep pembelajaran sejarah yang seutuhnya. Pembelajaran sejarah dengan literasi digital akan merangsang siswa untuk mampu belajar secara mandiri, dan mampu mengelola kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan kompetensi dunia kerja saat ini.

Pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai respons terhadap permasalahan yang ditemukan di SMA Negeri 6 Padangsidimpuan, yaitu untuk meningkatkan pengembangan profesionalisme guru. Tujuan dari kegiatan ini adalah pengembangan akademik dan jabatan fungsional guru. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dengan menghasilkan karya ilmiah. Guru-guru mengalami kesulitan dalam menulis karya ilmiah terutama dalam menyusun pendahuluan yang mencakup latar belakang permasalahan, serta metode dan pembahasan yang sesuai dengan penelitian yang mereka lakukan. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk melatih guru-guru dalam menulis karya ilmiah yang baik dan sesuai dengan standar penelitian. Kegiatan ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Padangsidimpuan dengan dihadiri oleh 30 orang guru. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dengan pendekatan kuantitatif untuk mencapai hasil yang optimal. Tahapan kegiatan pengabdian ini dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga analisis. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa guru-guru menjadi lebih paham tentang cara menulis karya ilmiah dan mampu menyusunnya sesuai dengan penelitian yang mereka lakukan. Dengan demikian, pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan profesionalisme guru dan kemampuan mereka dalam menulis karya ilmiah.