2015
DOI: 10.22146/ijcn.23311
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsumsi fast food dan soft drink sebagai faktor risiko obesitas pada remaja

Abstract: KEY WORDS: fast food; obesity; soft drink ABSTRAKLatar belakang: Obesitas pada saat ini telah menjadi masalah kesehatan dan berhubungan dengan terjadinya peningkatan penyakit tidak menular. Peningkatan prevalensi obesitas disertai pergeseran pola makan yang komposisinya mengandung tinggi lemak, kolesterol, tetapi rendah serat seperti konsumsi fast food dan soft drink. Ketidakseimbangan asupan gizi merupakan salah satu faktor risiko terhadap munculnya obesitas pada remaja. Tujuan: Mengetahui prevalensi obesitas… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

1
3
0
23

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 25 publications
(27 citation statements)
references
References 0 publications
1
3
0
23
Order By: Relevance
“…Penelitian di Pontianak menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status pekerjaan ibu dengan kejadian obesitas pada remaja. Tingginya jumlah uang jajan per hari pada remaja akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 2,3 kali (Rafi ony et al, 2015). Penelitian lainnya di wilayah pedesaan Cina menunjukkan terdapat hubungan antara jumlah uang jajan dengan kejadian obesitas pada remaja (Li et al, 2008).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Penelitian di Pontianak menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status pekerjaan ibu dengan kejadian obesitas pada remaja. Tingginya jumlah uang jajan per hari pada remaja akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 2,3 kali (Rafi ony et al, 2015). Penelitian lainnya di wilayah pedesaan Cina menunjukkan terdapat hubungan antara jumlah uang jajan dengan kejadian obesitas pada remaja (Li et al, 2008).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sebuah penelitian di Semarang menunjukkan bahwa penyebab obesitas yang signifi kan dalam penelitian tersebut adalah konsumsi fast food dan kebiasaan mengonsumsi makanan selingan pada remaja (Pramono, 2007). Penelitian di Pontianak menunjukkan prevalensi obesitas remaja 9,2% dan terdapat hubungan antara asupan energi dari fast food dengan obesitas, akan tetapi tidak terdapat hubungan yang signifi kan antara asupan soft drink dengan obesitas (Rafi ony et al, 2015). Konsumsi fast food pada remaja kategori sering dan sangat sering berhubungan dengan peningkatan IMT pada remaja (Braithwaite et al, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji dengan asupan energi total yang tinggi memiliki risiko sebesar 2,27 kali lebih tinggi mengalami obesitas daripada remaja yang mengonsumsi asupan energi makanan cepat saji yang rendah. Kebiasaan makan yang salah pada anak maupun remaja akan meningkatkan kejadian obesitas, salah satunya adalah kebiasaan makan makanan makanan cepat saji 26 .…”
Section: Dampak Mengonsumsi Makanan Cepat Saji Bagi Kesehatan 1 Obesunclassified
“…Selain itu, konsumsi makanan cepat saji dengan frekuensi yang sering memiliki risiko 2,03 kali lebih besar mengalami obesitas dibandingkan dengan remaja yang jarang mengonsumsi makanan cepat saji 26 .…”
Section: Dampak Mengonsumsi Makanan Cepat Saji Bagi Kesehatan 1 Obesunclassified
“…Powell and Nguyen (2013) stated teenagers tend to like to eat outdoors, especially in fast food restaurants. Rafiony et al (2015) surveyed consumer behavior in teenager of high school students in Pontianak City, Indonesia. The survey results shows that 60 percent of teens often visit fast food restaurants every weekend and 44 percent of teens consume soft drinks.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%