2018
DOI: 10.30867/action.v3i2.116
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsumsi pangan dan skor pola pangan harapan (PPH) dengan prevalensi stunting di Provinsi Aceh (Data Susenas dan PSG tahun 2016)

Abstract: Stunting in toddlers is one of the big problems that can threaten the development of the Quality of Human Resources, that can have an impact on national development. Quality human resources can be obtained by consuming adequate food, both in quantity, quality and balance. Associated with the problem of stunting food consumption in Aceh Province based on the Score Desirable Dietary Pattern as DDP is still less than DDP ideal is 70.0. This study aims to determine the association of food consumption and the Hope … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
3
0
7

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(10 citation statements)
references
References 6 publications
(8 reference statements)
0
3
0
7
Order By: Relevance
“…Indikator tersebut ditunjukkan dengan proporsi penduduk dengan asupan kalori yang masih berada di tingkat konsumsi minimum (Bappenas, 2014). Kondisi ini salah satunya di indikasikan oleh masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia yang masih belum membaik, bahkan mengalami peningkatan (Suryana, et al, 2016). Konsumsi pangan menujukkan cerminan dari ketersedian pangan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Indikator tersebut ditunjukkan dengan proporsi penduduk dengan asupan kalori yang masih berada di tingkat konsumsi minimum (Bappenas, 2014). Kondisi ini salah satunya di indikasikan oleh masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia yang masih belum membaik, bahkan mengalami peningkatan (Suryana, et al, 2016). Konsumsi pangan menujukkan cerminan dari ketersedian pangan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satunya yaitu proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum sehingga berdampak terhadap masih tingginya prevalensi kekurangan energi kronis khususnya pada wanita. 1 Secara nasional, prevalensi kasus KEK Di Indonesia pada tahun 2018 pada wanita usia subur (WUS) sebesar 14,5% persen sedangkan pada ibu hamil sebesar 17,3 persen. Dari data tersebut, provinsi Derah Istimawa Yogyakarta termasuk kedalam lima belas provinsi dengan prevalensi KEK diatas nasional.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ada beberapa faktor yang menpegaruhi stunting pada balita yakni faktor langsung yaitu asupan makanan dan penyakit infeksi serta faktor tidak langsung yakni pengetahuan tentang gizi, pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, distribusi makanan, dan besar keluarga. Oleh karena itu masalah stunting merupakan cerminan dari keadaan sosial ekonomi masyarakat (Suryana et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Rendahnya nilai PPH ini diduga dikarenakan kurangnya konsumsi pangan yang beragam dan mencukupi dari sembilan kelompok pangan tersebut. Konsumsi pangan yang seimbang dalam jumlah dan jenis merupakan hal penting karena satu jenis makanan tidak memberikan zat-zat gizi secara lengkap (Suryana et al, 2018). Oleh karena itu, direkomendasikan agar masyarakat mengonsumsi pangan beragam agar tercapai keseimbangan dan terpenuhinya energi dan zat gizi sesuai kebutuhan dan kecukupan yang dianjurkan untuk hidup sehat dan berkualitas.…”
Section: Perbedaan Skor Pola Pangan Harapan (Pph) Pada Balita Stuntin...unclassified