Kebiasaan mengkonsumsi jajanan sangat populer di kalangan masyarakat, khususnya golongan usia menengah ke bawah. Menurut United State Department of Agriculture (USDA), standar makanan dan jajanan adalah makanan yang sehat dengan kandungan vitamin, kalsium, potasium, protein, sayuran, karbohidrat dan makanan bersera. Pengetahuan, sikap, dan praktek seorang produsen memiliki pengaruh yang besar terhadap citra dan kualitas dagangan yang dibuatnya. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah faktor perilaku. Penjual makanan di pinggiran jalan sudah biasa menggunakan bahan tambahan makanan termasuk zat warna yang tidak diizinkan, ini disebabkan karena bahan itu mudah diperoleh dalam kemasan kecil di toko dan pasar dengan harga murah. Notoatmodjo seorang ahli psikologi pendidikan, membedakan adanya tiga ranah perilaku, yaitu kognitif (cognitive), afektif (affective), dan psikomotor (psychomotor). Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang terpenting dan juga merupakan faktor yang sangat esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Sangat mudah larut dalam etanol, sukar larut dalam asam encer dan dalam larutan alkali, larut dalam asam kuat akan membentuk senyawa kompleks berwarna merah muda yang larut dalam isopropil eter. Zat pewarna Rhodamine B mempunyai banyak sinonim, antara lain D dan C Red no 19, Food Red 15, ADC Rhodamine B, Aizan Rhodamine dan briliant Pink B. Menurut WHO, Rhodamine B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya. Rhodamine B mengandung senyawa klorin (Cl). Rhodamine B lebih memiliki pengaruh besar terhadap organ pencernaan, namun berikut adalah beberapa zat yang bila terkontaminasi dengan Rhodamine B maka akan memiliki pengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut bila dikonsumsi berlebihan dalam jangka waktu yang lama. Berdasarkan hasil analisis komprehensif terhadap pengaruh kandungan Rhodamine B yang terdapat dalam saus sambal jajanan diperoleh hasil negatif.