Spirulina merupakan mikroalga hijau kebiruan yang mengandung klorofil-a. Kandungan klorofil-a Spirulina sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan pada media kultur, salah satunya salinitas. Salinitas yang optimal dapat meningkatkan kadar pigmen klorofil-a, namun peningkatan kadar salinitas juga memberikan pengaruh negatif pada pertumbuhan Spirulina, karena dapat menghambat proses fotosintesis, respirasi dan penyerapan nutrisi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis peningkatan salinitas terhadap penyerapan nutrisi media kultur yang dilihat dari kepadatan sel dan konsentrasi klorofil-a. Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratoris. Kadar salinitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0, 10, 15, 20, 25, dan 30 ppt. Media kultur dimodifikasi dengan penambahan nutrisi walne dan air limbah budidaya ikan dengan perbandingan 1:1, dengan waktu kultur selama 20 hari. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan sel tertinggi terdapat pada salinitas 30 ppt sebesar 0,635±0,091 dan terendah pada salinitas 0 ppt sebesar 0,293±0,037. Kepadatan sel tertinggi pada semua salinitas rata-rata terjadi pada hari ke-8 hingga ke-10. Konsentrasi klorofil-a tertinggi pada salinitas 10 ppt sebesar 107,153 mg/L dan terendah pada salinitas 25 ppt sebesar 19,684 mg/L. Pada kadar salinitas yang lebih tinggi menghasilkan konsentrasi klorofil-a yang lebih rendah. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa peningkatan salinitas memberi pengaruh terhadap kepadatan populasi, namun tidak pada konsentrasi klorofil-a Spirulina.