Layanan konseling kelompok dengan teknik restrukurisasi kognitif bertujuan untuk menghasilkan kebiasan baru dalam berpikir dengan mengintervensi atau menggantikan persepsi yang irasional menjadi rasional yang menjadi sumber masalah harga diri. Berdasarkan hasil wawancara, banyak santri yang mengalami masalah harga diri yang rendah seperti meremehkan kemampuannya, menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi pada dirinya, bersikaf defense atau pasif ketika mengungkapkan pendapat atau berbicara di depan orang banyak, serta merasa tidak berdaya (inferior). Adapun metode yang digunakan yaitu metode kuantitaif dengan desain pre-eksperimen. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket. Selain teknik analisa datanya menggunakan uji wilcoxon yang bertujuan untuk melihat tingkat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok dengan teknik resstrukturisasi kognitif. Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapatkan Z hitung sebesar -1,022 dan sig sebesar 0,033. Hal ini menunjukkan bahwa sig 0.042 kurang dari 0,05 (taraf kesalahan 5%), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan harga diri sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan. Adapun perubahan perilaku yang ditunjukkan santri setelah mengikuti konseling kelompok dengan teknik restrukturisasi kognitif meliputi menghargai tanggapan orang lain, berani mengambil tantangan, tidak mudah menyerah, menerima masa lalu dan berusaha memperbaiki dan dapat memotivasi diri sendiri.