2022
DOI: 10.26418/jppk.v11i3.53083
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Leksikon Pakaian Adat Pengantin Melayu Pontianak:tinjauan Ekolinguistik

Abstract: This study aims to classify any lexicon, describe the form of the lexicon, and produce a form of supplementary Indonesian language learning text based on the lexicon of Pontianak Malay traditional wedding dress. The theory used is ecolinguistic theory. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative form. The source of data in this study is the Pontianak Malay community, whose address is in the city of Pontianak. Data collection techniques are interview techniques, notes, records and d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Acara ini serangkaian dengan acara gunting rambut dimana sang bayi dilakukan gunting rambut terlebih dahulu setelah itu dilakukan acara gunting rambut. Menurut Utari (2021) gunting rambut acara dimulai dengan pembukaan membaca kitab Al-Barzanji dan setelah itu orang-orang akan membaca sholawat dan dilanjutkan dengan gunting rambut, bayi tersebut dipegang oleh perwakilan keluarga atau ayahnya dan bayi tersebut di gendong mengelilingi orang-orang.…”
unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Acara ini serangkaian dengan acara gunting rambut dimana sang bayi dilakukan gunting rambut terlebih dahulu setelah itu dilakukan acara gunting rambut. Menurut Utari (2021) gunting rambut acara dimulai dengan pembukaan membaca kitab Al-Barzanji dan setelah itu orang-orang akan membaca sholawat dan dilanjutkan dengan gunting rambut, bayi tersebut dipegang oleh perwakilan keluarga atau ayahnya dan bayi tersebut di gendong mengelilingi orang-orang.…”
unclassified
“…Kemudian shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Doa baru setelah itu anak menginjakan kakinya ke rumah tebu dan ke tujuh piring (Utari, 2021).…”
unclassified