Bawang dayak (Eleutherine palmifolia) is an indigenous plant in Borneo traditionally used by Dayak tribes to treat any kind of degenerative deseases including diabetes mellitus. The purpose of this research was to measure antioxidant and antidiabetic capacities of water and ethanolic extracts of bawang dayak bulb. Parameters evaluated in this research
Keywords: alpha-glucosidase, antioxidant, Eleutherine palmifolia, fenol, flavonoid
ABSTRAKUmbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia) adalah tumbuhan yang banyak dijumpai di Kalimantan Timur dan oleh masyarakat Dayak telah sejak dahulu dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit diantaranya diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kapasitas antioksidan dan antidiabetik yang terdapat pada fraksi air dan etanol umbi bawang dayak dengan cara melakukan penapisan fitokimia, pengukuran kandungan fenol dan flavonoid, pengukuran aktivitas penangkal radikal bebas DPPH, dan pengukuran aktivitas inhibitor enzim alfa glukosidase. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa total fenol dan total flavonoid yang terkandung di dalam ekstrak etanol (217.71 mg GAE/g dan 65.35 mg QE/g) lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak air (139.93 mg GAE/g dan 16.95 mg QE/g). Seiring dengan hal tersebut aktivitas antioksidan dan inhibitor alfa glukosidase juga lebih tinggi pada ekstrak etanol (nilai IC50112 dan 241 ppm) dibandingkan dengan ekstrak air (nilai IC50 526 dan 505 ppm) bahkan nilai IC50 inhibitor alfa glukosidase ekstrak etanol lebih rendah daripada acarbose yang dikenal sebagai agen antidiabetik komersial.
Kata kunci: alfa glukosidase, antioksidan, Eleutherine palmifolia, fenol, flavonoid
PENDAHULUAN1Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat besar. Berbagai jenis tumbuhan di negeri ini telah menjadi sumber potensial untuk agen terapeutik selama bertahun-tahun dan telah banyak yang berkembang menjadi obat-obatan modern. Kebanyakan senyawa fitokimia seperti fenolik, flavonoid, turunan coumarin dan lainnya yang terkandung di dalam bahan tanaman tertentu diketahui dapat menangkal stres oksidatif di tubuh manusia dengan cara membantu mempertahankan keseimbangan antara oksidan dan antioksidan.Stres oksidatif adalah suatu keadaan ketika kandungan oksidan atau radikal bebas di dalam tubuh lebih banyak dibandingkan antioksidan. Tubuh memiliki enzim antioksidan *Penulis Korespondensi: E-mail: aefebrinda@yahoo.com. Telp. : +6281213559414 alami yang bekerja mengatasi radikal bebas. Namun bila jumlah radikal bebas yang terbentuk sangat banyak sehingga melampaui kemampuan enzim antioksidan untuk mengatasinya maka terjadilah ketidakseimbangan yang disebut stres oksidatif. Selain menyerang protein, stres oksidatif juga terjadi pada bagian membran sel. Proses oksidasi asam lemak tak jenuh yang terdapat pada membran biologis mengakibatkan penurunan fluiditas membran serta rusaknya struktur dan fungsi membran (Tandon et al. 2004). Kerusakan seluler yang ditimbulkan oleh peroksidasi lipid diketahui berhubungan dengan progresi dari berbagai penyakit degeneratif, seperti...