Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kontroversi pengeluaran uang Rupiah kertas tahun emisi 2016. Dengan menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simbol yang terdapat dalam uang Rupiah kertas TE 2016, makna yang terkandung di dalam simbol tersebut, dan bagaimana simbol-simbol tersebut dapat mengkonstruksi makna nasionalisme. Hasil penelitian menunjukkan simbol yang hadir dalam uang Rupiah kertas TE 2016 ialah simbol garuda pancasila, simbol teks Negara Kesatuan Republik Indonesia dan gambar peta Indonesia, simbol teks “Bank Indonesia”, simbol teks “Seribu, Dua Ribu...Seratus Ribu Rupiah”, simbol tanda tangan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia, simbol teks “Dengan Rahmat Tuhan…”, simbol pahlawan nasional, simbol tarian daerah, simbol tempat wisata alam, simbol bunga, dan simbol motif batik. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat sebelas simbol utama dalam desain uang Rupiah kertas TE 2016. Kesebelas simbol tersebut memiliki makna yang mampu mengkonstruksi makna Autonomous, Unity, dan Identity yang menjadi unsur dalam nasionalisme. Makna Autonomous digambarkan melalui simbol teks “Bank Indonesia”, simbol tanda tangan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia, serta teks “Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa…”. Sementara itu konstruksi makna Unity digambarkan melalui simbol teks Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Peta Indonesia, simbol teks “Seribu, Dua Ribu…Seratus Ribu Rupiah”, dan simbol pahlawan nasional. Kemudian makna Identity terkonstruksi melalui simbol garuda pancasila, simbol tarian daerah, simbol tempat wisata alam, simbol bunga, dan simbol motif batik