ABSTRAKPenelitian ini didasarkan pada upaya pemerintah melakukan penyebarluasan informasi tentang tanaman obat melalui saluran interpersonal dengan tujuan untuk membangun partisipasi masyarakat dalam pengelolaan tanaman obat. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor: biologis, sosiopsikologis, dan sosiogenis yang melekat pada diri narasumber (komunikator). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang menggambarkan masalah berdasarkan sifat data kualitatif sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata narasumber (komunikator) memiliki posisi penting sebagai salah satu komponen komunikasi yang dapat membangun efektivitas komunikasi interpersonal dengan anggota masyarakat. Pentingnya keberadaan narasumber ini dapat dilihat dari faktor biologis yang meliputi alasan mengelola toga karena sesuai dengan latar belakang pendidikan, dan tugas pokok dan fungsi pekerjaan yang digelutinya. Adapun dilihat dari faktor sosiopsikologis, narasumber menyatakan toga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pertolongan pertama terhadap masalah kesehatan, bisa menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat, menjadikan pekarangan rumah indah, mengurangi biaya pengeluaran keluarga untuk obat, dan bisa dibuat makanan olahan, misalnya kripik bayem. Sedangkan faktor sosiogenis menanam toga bukan pengalaman baru, masyarakat merespon positif, sesuai dengan bidang ilmu, dan menjadi jaminan dalam bertugas. Kata-kata kunci:Faktor biologis, sosiopsikologis, sosiogenis, komunikator, pengelolaan tanaman obat keluarga (toga) PERSONAL FACTOR ANALYSIS ON THE COMMUNICATION SOURCE IN FAMILY MEDICINE PLANT MANAGEMENT IN WEST JAVA ABSTRACT This study based on the government's efforts to disseminate information about medicinal plants through interpersonal channels with the aim to build community participation in the management of medicinal plants. The purpose of this research is to identify factors: biological, sociopshycological, and sociogenical inherent in resource (communicator). The method used in this research is descriptive method that describes the nature of the problem based on qualitative data, to obtain a deeper understanding of the problem. The results show that in fact, a resource (communicator) has an important position as one of the components of communication
Latar belakang penelitian ini adalah dimana peneliti menemukan fenomena di dalam sebuah kompetisi bisnis yang bernama Unilver Future Leaders League, dimana para peserta yang pada awalnya memiliki motif yang sedemikian rupa, dengan tujuan atau harapan awal mereka untuk mengikuti UFLL, menjadi berbeda setelah mereka selesai mengikuti kompetisi ini dimana peserta akhirnya tertarik untuk bergabung lebih lanjut dengan Unilever sebagai karyawanmereka, meskipun tidak ada ajakan langsung dari Unilever untuk bergabung menjadi karyawan selama UFLL berlangsung. Peneliti disini menarik benang merah dimana UFLL tentu memiliki makna tersendiri bagi setiap individu peserta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kegiatan Unilever Future Leaders League oleh para peserta. Teori Fenomenologi Alfred Schutz digunakan sebagai landasanteori dalam penelitian ini. Metodologi yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknikpengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi pustaka. Adapun key informan di dalam penelitian ini adalah para peserta dari kompetisi UFLL. Hasil dari penelitian ini adalah kegiatanUnilever Future Leaders League terbagi menjadi dua makna, makna UFLL sebagai kompetisi dan makna UFLL sebagai peluang unutk meneruskan karir di Uinlever. UFLL sebagai kompetisi dimaknai oleh para peserta sebagai sarana transformasi diri, tempat pembentukkan karakter dan langkah awal untuk bekerja di Unilever. Sedangkan makna UFLL sebegai peluang meneruskna karir di Unilever terbagi menjadi makna afirmatif, makna relatif dan makna negatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dimana makna yang terdapat dalam setiap individu informan terbentuk dari pengalaman mereka selama mengikuti berbagai kegiatan di dalam kompetisi UFLL dan hasil saling bertukar makna dengan sesama peserta. Saran peneliti adalah sebaiknya Unilever memberikan wadah atau lebih mengorganisir para peserta yang telah selesai mengikuti Unilever Future Leaders League sesuai dengan tujuan awal Unilever yaitu untuk menjadikan mereka ambassador dari Unilever.Selain itu Unilever sebaiknya melakukan follow up kepada peserta sehingga nantinya peserta yang ingin melanjutkan karir ke Unilever dapat terakomodasi. Terakhir adalah sebaiknya Unilever memberikan kegiatan khusus dengan tema kepemimpinan sehingga benang merah dari kegiatan ini tetap terjaga.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk untuk memahami pola komunikasi tradisi marosok antara sesama penjual dalam budaya dagang Minangkabau. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan studi etnografi komunikasi. Subjek penelitian adalah para penjual ternak di Balai Cubadak. Subjek dipilih secara purposive sampling (sampel bertujuan) dengan jumlah 6 orang. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, studi pustaka. Adapun teknis analisis dengan mengumpulkan data, mendeskripsikan, menganalisis, dan melakukan interpretasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peristiwa komunikasi diantara sesama penjual yaitu (1) menanyakan harga (2) memberikan nasihat (3) berdiskusi mengenai pengalaman bertransaksi. Peristiwa terjadi diparkiran, los, dan warung. Pesan disampaikan bernada santai menggunakan bahasa Minangkabau baik verbal dan non verbal, dilandaskan kepada norma dan nilai luhur yang telah diwariskan dari generasi kegenerasi lainnya, meskipun beberapa tradisi mulai ditinggalkan. Pola komunikasi tradisi marosok antara sesama penjual dalam budaya dagang minangkau dibentuk atas dasar kesadaran untuk menjaga silaturahmi melalui forum diskusi antara sesama penjual, keharusan mewariskan nilai-nilai dan membantu sesama. Oleh karena itu, semua penjual berpartisipasi aktif menuangkan semua pengalaman yang didapatkan selama bertransaksi dan kemudian dibagi ke forum, dan mengambil pelajaran. Pelajaran inilah yang kemudian digunakan sebagai landasan bertindak dalam berdagang di kemudian hari. Kata-kata
ABSTRAKSejak tahun 2016, Indonesia memasuki fase baru tatanan kehidupan bermasyarakat dalam lingkup kawasan ASEAN yakni dengan mulai efektifnya ASEAN Economic Community (AEC) atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Konsekuensinya, Indonesia harus membuka perdagangan barang, jasa, dan pasar tenaga kerja dengan negara ASEAN lainnya. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, perlu menyosialisasikan kebijakan terkait MEA kepada seluruh stakeholders termasuk kepada masyarakat luas guna menyiapkan masyarakat menghadapi fase baru kehidupan perekonomian nasional akibat pemberlakuan MEA. Studi ini bertujuan untuk mengetahui model ideal strategi komunikasi politik bagi pemerintah daerah Kabupaten Bandung Barat dalam menyiapkan masyarakat menghadapi pemberlakuan MEA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara mendalam dan studi literatur. Pendekatan kualitatif dipandang relevan karena peneliti ingin mengkaji dan menganalisis secara mendalam strategi komunikasi politik pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam menyiapkan masyarakatnya menghadapi MEA. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa model strategi komunikasi politik yang ideal bagi pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam mengkomunikasikan kebijakan terkait MEA harus dimulai dari komunikasi politik internal pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam rangka menyamakan persepsi dan menciptakan kesepahaman akan visi pemerintah terkait kebijakan-kebijakan MEA. Dengan demikian, komunikasi politik pemerintah kepada masyarakat pun dapat dilakukan secara lebih terarah dan terprogram melalui koordinasi dan kerjasama dinas-dinas dan badan-badan terkait pemerintah Kabupaten Bandung Barat. ABSTRACTSince 2016, Indonesia has entered a new phase of social life structure within the scope of the ASEAN region, as the emerging of the ASEAN Economic Community (AEC) started. As a consequence, Indonesia must open trade in goods, services, and labor markets with other ASEAN countries. Both central and regional government needs to socialize policies related to the AEC to all stakeholders, including the broader community in order to prepare the public to face a new phase of national economic life due to the implementation of the AEC. This study aims to determine the ideal model of political communication strategy for the local government of West Bandung Regency in preparing the community for the implementation of the AEC. This research uses a qualitative descriptive approach with a case study method. Data collection was carried out through observation, in-depth interviews, and literature studies. The qualitative approach is seen as relevant because researchers want to study and analyze, in-depth, the political communication strategies of the West Bandung Regency government in preparing their communities to face the AEC. The results show that the ideal political communication strategy model for the West Bandung regency government in communicating policies related to the AEC s...
ABSTRAKPenelitian ini didasarkan pada upaya pemerintah melakukan penyebarluasan informasi tentang tanaman obat melalui saluran interpersonal dengan tujuan untuk membangun partisipasi masyarakat dalam pengelolaan tanaman obat. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor: biologis, sosiopsikologis, dan sosiogenis yang melekat pada diri narasumber (komunikator). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang menggambarkan masalah berdasarkan sifat data kualitatif sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata narasumber (komunikator) memiliki posisi penting sebagai salah satu komponen komunikasi yang dapat membangun efektivitas komunikasi interpersonal dengan anggota masyarakat. Pentingnya keberadaan narasumber ini dapat dilihat dari faktor biologis yang meliputi alasan mengelola toga karena sesuai dengan latar belakang pendidikan, dan tugas pokok dan fungsi pekerjaan yang digelutinya. Adapun dilihat dari faktor sosiopsikologis, narasumber menyatakan toga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pertolongan pertama terhadap masalah kesehatan, bisa menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat, menjadikan pekarangan rumah indah, mengurangi biaya pengeluaran keluarga untuk obat, dan bisa dibuat makanan olahan, misalnya kripik bayem. Sedangkan faktor sosiogenis menanam toga bukan pengalaman baru, masyarakat merespon positif, sesuai dengan bidang ilmu, dan menjadi jaminan dalam bertugas. Kata-kata kunci:Faktor biologis, sosiopsikologis, sosiogenis, komunikator, pengelolaan tanaman obat keluarga (toga) PERSONAL FACTOR ANALYSIS ON THE COMMUNICATION SOURCE IN FAMILY MEDICINE PLANT MANAGEMENT IN WEST JAVA ABSTRACT This study based on the government's efforts to disseminate information about medicinal plants through interpersonal channels with the aim to build community participation in the management of medicinal plants. The purpose of this research is to identify factors: biological, sociopshycological, and sociogenical inherent in resource (communicator). The method used in this research is descriptive method that describes the nature of the problem based on qualitative data, to obtain a deeper understanding of the problem. The results show that in fact, a resource (communicator) has an important position as one of the components of communication
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.