2012
DOI: 10.26742/panggung.v22i3.76
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Makna Simbol Bentuk Dan Seni Hias Pada Rumah Bugis Sulawesi Selatan

Abstract: The cosmologic view of the Buginese tribe assumes that this macrocosmos (the universe) is arranged into three levels: Boting langi’ (the upper world), Ale kawa (the middle world), Uri’ Li’yu’ (the Under world). As the centre from the three parts of this universe is Boting Langi (the highest sky), the place of Dewata SeuwaE (God) to lie down. This view is represented in the King’s Palace/traditional house building seen as the microcosmos. So, the King’s palace of the Buginese is devided also into th… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
6
0
8

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(14 citation statements)
references
References 1 publication
0
6
0
8
Order By: Relevance
“…Menurut Yunus (2012), model kosmos ini dihubungkan dengan kepercayaan masyarakat Bugis adanya empat sarwa alam, yaitu: udara, air, api, dan tanah yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Selain itu model dari kosmos juga adalah klasifikasi empat penjuru mata angin (utara, selatan, barat dan timur) mewakili pengertian sulapa eppa wala suji (segi empat belah ketupat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Menurut Yunus (2012), model kosmos ini dihubungkan dengan kepercayaan masyarakat Bugis adanya empat sarwa alam, yaitu: udara, air, api, dan tanah yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Selain itu model dari kosmos juga adalah klasifikasi empat penjuru mata angin (utara, selatan, barat dan timur) mewakili pengertian sulapa eppa wala suji (segi empat belah ketupat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Empat asas kehidupan manusia Bugis terpancar pula pada model rumah tradisionalnya yang biasa disebut Bola ugi (Yunus 2012). Robinson dan Paeni (2005) memaparkan bahwa azas kehidupan orang Bugis jika dikaitkan dengan konsep Sulapa eppa wala suji tersebut tergambar dari fungsi rumah panggung Bugis yang bukan hanya sebagai tempat tinggal yang nyaman (eksistensi kehadiran manusia) tetapi juga sebagai ruang sakral (suci) untuk melahirkan (eksistensi kelahiran manusia), menikah (eksistensi pengabdian manusia) dan meninggal (eksistensi kematian manusia).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations