dihadapi Lazis Muhammadiyah (LazisMu) kabupaten Malang. Pertama, risiko reputasi dan kehilangan muzakki. Kedua, risiko penyaluran, ketiga risiko operasional, dan yang ke empat adalah risiko transfer zakat antar negara. Solusi yang diberikan dengan cara melakukan pelatihan dan pendampingan penguatan karakter SDM (kemampuan, nilai, sikap, minat, dan religiusitas) dalam penerapan manajemen berbasis risiko, karena tidak dapat dipungkiri bahwa SDM memegang peranan penting dalam suatu organisasi. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat berbasis IPTEKS ini dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan praktis dan aplikatif manajemen profesional untuk diterapkan pada LazisMu Kabupaten Malang meliputi pengelolaan SDM yang disajikan dalam bentuk pelatihan, ceramah, praktek lapangan/ teknis dan diskusi. Target luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan dasar tentang pentingnya penerapan manajemen berbasis risiko, meningkatnya keterampilan (skills) yang meliputi nilai, kemampuan, sikap, minat dan religiusitas SDM dalam menerapkan manajemen berbasis risiko di LazisMu Kabupaten Malang. Mitigasi risiko juga dilakukan berupa evaluasi penerapan manajemen berbasis risiko serta model manajemen berbasis risiko yang sesuai dengan kebutuhan LazisMu Kabupaten Malang.