AbstrakKonsumsi buah dan sayur di Indonesia, khususnya di Jakarta Selatan, masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja di SMPN 98 Jakarta. Penelitian dilakukan dengan desain studi cross sectional dan teknik sampling stratified random sampling menggunakan data primer yang melibatkan 208 remaja kelas VII dan VIII SMPN 98 Jakarta dari bulan April sampai dengan Mei 2017. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden dan dilakukan dua kali wawancara food recall 24-hour. Analisis statistik digunakan uji korelasi dan regresi, tindependen, serta regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi buah dan sayur remaja SMPN 98 Jakarta tahun 2017 adalah 85,1±26,58 g/hari. Sementara rekomendasi WHO konsumsi buah dan sayur 400 g/hari. Analisis multivariat (nilai beta paling tinggi = 0,204) menunjukkan tingkat pendidikan ibu sebagai faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur, setelah dikontrol oleh variabel self-efficacy, aktivitas fisik, pengaruh orang tua, keterpaparan media massa, serta ketersediaan buah dan sayur. Oleh karena itu perlu dilakukan pendidikan gizi melalui sekolah agar terjadi peningkatan konsumsi buah dan sayur pada remaja. Kata kunci: konsumsi buah dan sayur, remaja SMP, pendidikan ibu
Abstract
Consumption of fruits and vegetables in Indonesia, especially in South Jakarta, is still very low. The aim of this study was to determine the dominant factor associated with fruit and vegetable consumption among teenagers in Junior High