<strong>Abstrak:</strong> Artikel ini bertujuan untuk mengungkap gerakan pembaruan pendidikan Sayyid Usman dalam bidang pendidikan Islam. Berdasarkan metode analisis isi terhadap sumber-sumber yang ada, artikel ini mengajukan temuan bahwa ide pembaruan Sayyid Usman terdapat dalam kitabnya yang berjudul <em>Âdâb al-Insân</em>. Kitab<em> </em>ini<em> </em>memuat refleksi yang kuat tentang dasar kemampuan sikap adaptasi penulisnya yang untuk konteks saat itu berhadapan dengan pemerintah Kolonial Belanda yang diskriminatif terhadap pendidikan Islam. Sikap adaptasi yang ditunjukkan Sayyid Usman sesuai dengan teori komunikasi antar budaya yang terangkai dalam lima faktor: komunikasi personal, komunikasi internal satu budaya<em>, </em>komunikasi internal<em> </em>berbeda budaya, penerimaan budaya dan kecenderungan perilaku. Studi ini memperlihatkan bahwa bahwa pembaruan tidak terlepas dari kecakapan adaptasi dengan basis keilmuan yang kokoh. Hal itu juga semakin menguatkan pandangan bahwa pembaruan sangat erat dengan kekayaan tradisi intelektual sebagaimana telah ditampilkan oleh Sayyid Usman.<br /> <br /><strong>Kata Kunci: </strong>ulama, Nusantara, pendidikan, <em>Âdâb al-Insân</em>, Sayyid Usman <br /> <br /><strong>Abstract: The Renewal of Islamic Education in the 19<sup>th</sup> Century Indonesia: Exploring Sayyid Usman’s Thoughts. </strong>This article aims to uncover Sayyid Usman's educational reform movement in the field of Islamic education. Based on the method of content analysis of available sources, this article proposes that the idea of the renewal of Sayyid Usman is contained in his book entitled <em>Âdâb al-Insân</em>. This book contains a strong reflection on the basic ability of the adaptation attitude of the author who for the context at that time faced the Dutch Colonial government which was discriminatory against Islamic education. The attitude of adaptation shown by Sayyid Usman is in accordance with the theory of intercultural communication arranged in five factors: personal communication, internal communication of one culture, internal communication of different cultures, cultural acceptance and behavioral tendencies. This study shows that renewal is inseparable from adaptation skills with a solid scientific basis. It also reinforces the view that renewal is very closely linked to the wealth of intellectual traditions as shown by Sayyid Usman.<br /><strong> </strong><br /><strong>Keywords: </strong>ulama, Nusantara, Islamic education, <em>Âdâb al-Insân</em>, Sayyid Usman