Ayat-ayat antropomorfisme adalah ayat-ayat yang bila dipahami secara literal akan memberikan kesan bahwa tuhan adalah sosok yang memiliki tubuh, tersusun dari organ-organ dan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan makhluk. Di antara para ulama yang mencoba memahami dan menjelaskan maksud dari ayat-ayat tersebut adalah Wahbah al-Zuhaili. Ia adalah seorang ulama kontemporer yang dikenal sebagai pakar hukum Islam dan tafsir. Metode penelitian yang dipakai untuk merampungkan karya tulis ini ialah metode deskriptif-analisis.Hasil dari penelitian ini adalah Wahbah al-Zuhaili cenderung lebih banyak menggunakan makna takwil untuk menjelaskan maksud dari ayat-ayat antropomorfisme tersebut agar lebih mudah dipahami oleh orang-orang awam serta menghindarkan mereka dari paham yang menyamakan Allah dengan makhluk (musyabbihah).
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena menarik terkait maraknya pembacaan zikir Ratib Haddad di kota Palembang. Sebagaimana diketahui, zikir Ratib Haddad merupakan zikir para penganut tarekat Haddadiyah yang kebanyakan justru dianut masyarakat keturunan Arab Hadramaut. Studi ini menggunakan pendekatan fenomenologis untuk melihat bagaimana zikir ini dibaca dan menjadi gambaran penyebaran tarekat Haddadiyah di Palembang. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa maraknya pembacaan zikr Ratib Haddad di kota Palembang tidak dapat dilepaskan dari peran Syekh Ali Umar Thoyyib dan para muridnya yang tergabung dalam majelis zikir al-Awwabien. Tetapi maraknya pembacaan zikir ini tidak menunjukkan bahwa tarekat haddadiyah dianut masyarakat Palembang; sebab zikir Ratib Haddad lebih dianggap sebagai zikir umum yang pembacaannya boleh dilakukan oleh siapa saja.
Sayyid Usman, a Hadrami scholar in the 19th and early 20th century was very controversial. He was themufty of Batavia as well as advisor to the Netherlands East Indies. Especially as a mufty, Sayyid Usmanwas becoming a reference to the people who requested for a ruling of law. Supported by his ownprinting litographyc, Sayyid Usman was able to convey his views dan ideas widely through the publica-tion of books and treatises. The books produced by Sayyid Usman specialized in the field of Islamic lawor fiqh which refers to social jurisprudence. While related to the fiqh of worship, more concise and verysimple. Among his works in the field of law, the book of al-Qawanin al-Shar’iyyah is a very importantwork. This book contains a methodological description on how to take a legal decision (fatwa). Asadmitted, the purpose of writing al-Qawanin is a guide for prince and a judge of religion, especially inlegal decisions based on Ahlu Sunna sect.
Abstrak
Paradigma integralistik dalam konteks kajian toleransi umat beragamaStudi terhadap paradigma integralistik ini bermula dari keinginan memperoleh jawaban mengenai upaya untuk mencegah terjadinya konflik di daerah yang memiliki keragaman baik suku maupun agama, yang bila tidak disikapi secara bijak dapat memunculkan konflik komunal Sehubungan dengan itu, permasalahan yang ada dalam judul tersebut diidentifikasi sebagai berikut.Untuk mengamankan masyarakat pluralis yang rentan terjadinya konflik dan membangun toleransi umat beragama melalui paradigma integralistik dapat dikaji dari berbagai aspek, yakni Pertama, aspek ekonomi, dengan melakukan upaya-upaya yang dapat mensejahterakan masyarakat, seperti pemberdayaan masyarakat berbasis keadilan dan kesejahteraan umat, dengan memberlakukan JPS
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.