: The purpose of this study are: (1) Identify the causes of organizational changes that occur in Batik Laweyan Surakarta industry. (2) Identify the impact of organizational change in Batik Laweyan Surakarta industry. (3) Analyzing organizational change process that happened in Batik Laweyan Surakarta industry. (4) Analyzing the constraining factors and supporting organizational change in Batik Laweyan Surakarta industry. The result of the research concludes that the cause of organizational change: (1) because the fulfillment of consumer needs and tastes, (2) competition from batik entrepreneurs, (3) due to fluctuating economic condition in Indonesia. (4) The existence of education problem and financial ability of batik company, (5) environmental factor around. The process of execution of changes that occurred in Batik Laweyan industry in general is the same character that is the character of calm and orderly by evolution or stages (midle of change). Factors supporting the change include: (1) the government, (2) the protective institutions(Kampoeng Batik Laweyan Development Forum), (3) company policy, (4) the materials used to innovate in the process of easy staining obtained. Source of rejection to change of organization, among others: (1) concern about the emergence of new competitor, (2) Variety of idea batik entrepreneur.Abstraksi : Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi penyebab perubahan organisasi yang terjadi di industri Batik Laweyan Surakarta. (2) Mengidentifikasi dampak perubahan organisasi di industri Batik LaweyanSurakarta. (3) Menganalisis proses perubahan organisasi yang terjadi di industri Batik LaweyanSurakarta. (4) Menganalisis faktor pendukung perubahan organisasi di industri Batik LaweyanSurakarta. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penyebab perubahan organisasi: (1) karena pemenuhan kebutuhan dan selera konsumen, (2) adanya persaingan dari competitor pengusaha batik, (3) karena kondisi perekonomian di Indonesia yang fluktuatif. (4) Adanya masalah pendidikan dan kemampuan keuangan perusahaan batik, (5) faktor lingkungan sekitar. Proses pelaksanaan perubahan yang terjadi di Industri Batik Laweyan secara umum adalah berkarakter sama yaitu karakter tenang dan teratur secara evolusi atau tahapan-tahapan (midle of change). Faktor pendukung perubahan, antara lain: (1) pihak pemerintah, (2) lembaga pelindung (Forum Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan/ FPKBL), (3) Kebijakan perusahaan, (4) bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan inovasi dalam proses pewarnaan mudah didapatkan. Sumber penolakan terhadap perubahan oganisasi, antara lain:(1) kekhawatiran akan munculnya pesaing-pesaing baru, (2) Beragamnya ide atau gagasan pengusaha batik.
Berdasarkan fakta empirik tentang masalah kemiskinan di dunia, negara Islam atau negara yang mayoritas penduduknya muslim mendapat banyak sorotan. penelitian yang dilakukan oleh Dr. Nabil Subhi Ath-Thawil menemukan bahwa 30 dari 36 negara termiskin di Asia dan Afrika sebagian besar penduduknya beragama Islam. Maka tidak heran jika Islam sering kali dikaitkan dengan hal-hal negatif seperti kemiskinan, kebodohan, dan kemelaratan. Dari sinilah penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana Al-Qur’an merupakan sumber dari ajaran agama Islam merespon masalah kemiskinan. Diawali dengan pembahasan makna faqir dan miskin dalam al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan latar belakang munculnya masalah kemiskinan menurut pandangan al-Qur’an dan terakhir solusi yang ditawarkan oleh al-Qur’an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain intepretatif yaitu langkah-langkah penafsiran tematik oleh ‘Abd al-Hayy al-Farmawi tentang ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits yang mengkaji masalah kemiskinan, selain itu juga menambah pandangan ulama tafsir tentang ayat-ayat tersebut. Adapun sumber dalam kajian ini menggunakan ayat-ayat al-Qur’an sebagai sumber primer dan hadis-hadis Nabi, kitab tafsir, serta karya para ulama dan cendekiawan lain yang berkaitan dengan tema pembahasan sebagai sumber sekunder. Kemudian al-Qur’an di dalam menggambarkan latar belakang munculnya masalah kemiskinan lebih ditujukan kepada kesalahan manusia itu sendiri (human error). Tentang sikap hidup yang tertanam dalam diri mereka seperti malas dan bekerja tidak sungguh-sungguh, boros dan berlebih-lebihan, kikir dan enggan berbagi dengan sesama, serakah di dalam mencari harta sehingga memunculkan kerusakan di muka bumi, serta adanya sistem dan struktur yang dibangun pada suatu masyarakat yang jauh dari nilai-nilai keadilan dan penuh dengan diskriminasi dan eksploitasi. Sedangkan untuk solusi al-Qur’an menempuh tiga jalur. Pertama, ditujukan kepada personal umat Islam di dalam memberikan panduan tentang sikap hidup dan tingkah laku yang seharusnya ditanamkan. Kedua, ditujukan kepada personal umat Islam umumnya, dan khususnya kepada masyarakat untuk membiasakan diri berbagi dan memberikan pemberian kepada orang-orang yang membutuhkan. Ketiga, ditujukan kepada para pemimpin atau penguasa untuk menegakkan keadilan dan struktur sosial yang dibangun terbebas dari penindasan, eksploitasi, dan konsentrasi kekayaan pada segelintir orang.
The purpose of this study to determine the strategy of local governments in the development of agro-tourism in the Bantaeng Regency. This type of research is descriptive qualitative. Data collection techniques in this research that observesi, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the strategy of local governments in the development of agro-tourism are socializing/community development, and the provision of technical guidance in the form of a strategic land that will be used as agro-tourism that is easily reached by visitors as well as the strategy of crop cultivation. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pemerintah daerah dalam pengembangan agrowisata Kabupaten Bantaeng. tipe penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observesi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemerintah daerah dalam pengembangan agrowisata yaitu sosialisasi/pembinaan masyarakat, bimbingan teknis serta penyediaan lahan berupa tempat yang strategis yang akan dijadikan agrowisata yang mudah di jangkau oleh pengunjung serta strategi budi daya tanaman.
This study was conducted to determine the effect of Return On Assets, Return On Equity,
This study aims to determine the role of government in community empowerment cocoa farmers in the village of Taan District of Tapalang Mamuju regency and what factors influence the government in empowering cocoa farming communities. This type of research that is in use is qualitative. Data collection techniques in this study were interviews, observation and documentation. The results showed that the role of local government in empowering cocoa farming communities in the village of Taan District of Tapalang Mamuju regency has realized various programs as a form of government efforts to increase social welfare, but this policy is not performing well with a wide variety of factors. Some of the factors that affect local government's role in empowering communities cocoa farmers in the village of Taan District of Tapalang Mamuju supporting factors include: that government efforts to improve public education, production and capital assistance. While the inhibiting factors: the lack of institutional shade cacao cultivation in the society so that society can only mengandalakan their experience in the management of the cocoa plant. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat petani kakao di Desa Taan Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju dan Faktor apa yang mempengaruhi pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat petani kakao. Jenis penelitian yang di gunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat petani kakao di Desa Taan Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju telah merealisasikan berbagai program sebagai bentuk upaya pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan sosial, namun kebijakan ini tidak terlaksana dengan baik dengan berbagai macam faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi peran pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat petani kakao di Desa Taan Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju diantaranya faktor pendukung: adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, bantuan produksi dan modal. Sedangkan faktor penghambat: kurangnya kelembagaan yang menaungi masyarakat dalam pembudidayaan tanaman kakao sehingga masyarakat hanya bisa mengandalakan pengalaman mereka dalam pengelolaan tanaman kakao.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.