Metabolic Syndrome: Definition and Pathophysiology  and #8211; the discussion goes on!

Thaman, Richa Ghay; Arora, Geeti Puri

doi:10.5455/jppa.20130317071355

Cited by 27 publications

(24 citation statements)

References 47 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…4 Penyebab lain terdiri dari dislipidemia aterogenik, peningkatan tekanan darah dan kadar glukosa plasma, keadaan prothrombotic, serta proinflamasi. 4,8 Beberapa faktor perilaku pekerja diketahui juga berkontribusi terhadap timbulnya sindrom metabolik. Faktor tersebut antara lain faktor pekerjaan yang memicu pekerja cenderung untuk berperilaku sedenter (tidak banyak aktivitas fisik), pola makan tidak sehat, perilaku merokok, stres, dan lain-lain.…”

unclassified

Prevalensi Sindrom Metabolik pada Pekerja Perusahaan

Zahtamal¹,

Prabandari

Setyawati

2014

Kesmas: National Public Health Journal

View full text Add to dashboard Cite

AbstrakSindrom metabolik adalah masalah kesehatan yang prevalensinya cenderung meningkat pada pekerja. Penelitian ini bertujuan memaparkan prevalensi kasus sindrom metabolik yang terjadi pada pekerja perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 pada dua perusahaan di Provinsi Riau dengan rancangan potong lintang. Sumber data adalah rekam medis pekerja yang melakukan medical check up periode Oktober 2013 hingga Februari 2014. Populasi adalah pekerja yang menderita sindrom metabolik sebanyak 131 orang. Sampel penelitian dipilih dengan cara total sampling yakni 131 orang. Instrumen adalah kuesioner, international physical activity questionnaire, tabel 24 hours food recall, dan tabel bantu pencatatan komponen sindrom metabolik. Pengelolaan data dilakukan secara kuantitatif menggunakan analisis univariat dan bivariat, dengan uji korelasi Spearman's Rho dan kai kuadrat. Hasil penelitian mendapatkan prevalensi sindrom metabolik sebanyak 21,58%, dengan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki, kelompok usia terbanyak adalah > 50 tahun. Sebagian besar kasus sindrom metabolik memiliki tiga komponen, dengan komponen terbanyak adalah lingkar perut dan tekanan darah. Sebanyak 23,50% kasus memiliki riwayat keluarga obesitas dan diabetes melitus. Sebagian besar kategori aktivitas adalah sedang. Jenis asupan makanan dengan kategori tidak sesuai dengan diet adalah serat pangan dan lemak jenuh. Variabel lingkar perut berhubungan bermakna secara statistik dengan tekanan darah sistolik dan diastolik serta kadar kolesterol high density lipoprotein (p < 0,05).Kata kunci: Aktivitas fisik, pekerja perusahaan, prevalensi sindrom metabolik Abstract Metabolic syndrome is a health problem that often occurs among workers. The objective of this research was to reveal prevalence of metabolic syndrome in company workers. This research was conducted in 2014 at two

show abstract

unclassified

Prevalensi Sindrom Metabolik pada Pekerja Perusahaan

Zahtamal¹,

Prabandari

Setyawati

2014

Kesmas: National Public Health Journal

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Selain itu, penelitian sebelumnya oleh Attia [1] menyatakan bahwa β-karoten selama 2 bulan dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang menderita diabetes secara signifikan. Diabetes melitus merupakan penyakit yang dipengaruhi oleh gangguan sistem metabolik yang ditandai dengan terjadinya resistensi insulin [21]. Konsep modern mengenai sindrom metabolisme bermula pada tahun 1988 oleh Reaven dengan postulatnya yaitu resistensi insulin merupakan penyebab intoleransi glukosa, hiperinsulinemia, peningkatan kadar very low density lipoprotein (VLDL), penurunan high density lipoprotein (HDL), dan hipertensi [15].…”

Section: Pendahuluanunclassified

Potensi Minyak Sawit Merah Dan Karotenoid Sebagai Suplemen Antioksidan Dalam Pengujian Toleransi Glukosa Pada Tikus Putih (Preliminary Study)

Sinaga

Siahaan

Sinaga

2018

View full text Add to dashboard Cite

AbstrakMinyak sawit merah (MSM) adalah salah satu produk olahan dari minyak kelapa sawit, dan merupakan sumber makanan yang kaya karotenoid sekitar 500 -800 ppm. Konsentrat karotenoid (KK) juga merupakan produk yang diperoleh dari proses penghilangan minyak sehingga kadar karotenoid meningkat hingga 6000 -7000 ppm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penggunaan minyak sawit merah dan konsentrat karotenoid sebagai uji pendahuluan suplemen antioksidan dalam pengujian toleransi glukosa pada tikus putih. Pengujian aktivitas antioksidan dari minyak sawit merah dan konsentrat karotenoid diuji dengan metode DPPH dengan masa inkubasi selama 60 menit. Pengujian efektivitas antihiperglikemia dilakukan menggunakan hewan percobaan (n=40) yang dibagi menjadi 8 grup: grup kontrol negatif (akuades), kontrol positif (glibenklamid 10 mg), tiga grup diberi minyak sawit merah dengan dosis 1, 2, dan 3 ml, dan tiga grup diberi konsentrat karotenoid dengan dosis 1, 2, dan 3 ml. Penurunan kadar glukosa darah selama 180 menit pada uji antihiperglikemia sebagai berikut glibenklamid 10 mg> MSM 3 ml> MSM 2 ml> MSM 1 ml> KK 3 ml> KK 2 ml> KK 1 ml dan akuades. Pemberian minyak sawit merah dapat menurunkan kadar glukosa darah lebih cepat dibandingkan konsentrat karotenoid. Sifat antioksidatif komponen minor minyak sawit merah dapat menghambat oksidasi glukosa di dalam darah, sehingga pankreas dapat aktif memproduksi insulin secara normal. Oleh karena itu, minyak sawit merah dapat digunakan secara sinergis untuk membantu kerja obat hiperglikemia oral (OHO).

show abstract

“…In 2012, Zhao et al published a meta-analysis which included a subset of the aforementioned studies (N = 12) which excluded a report that did not collect data on heme and non-heme iron intake (Table 8) Reaven's syndrome, Syndrome X, CHAOS (i.e., coronary artery disease, hypertension, atherosclerosis, obesity and stroke), insulin resistance syndrome) the aforementioned cluster of metabolic abnormalities has become known as the metabolic syndrome (400,401). The benefit of utilizing the term metabolic syndrome is not so much in identifying patients with a general risk of cardiovascular disease and T2DM, but more so with the identification of specific subgroups of individuals with a shared pathophysiology (402).…”

Section: Iron and T2dmmentioning

confidence: 99%

“…Pathophysiology Although the etiology of metabolic syndrome is uncertain, several hypotheses implicate insulin resistance, visceral adiposity and low-grade inflammation as the drivers of each downstream component (400). As mentioned previously, insulin resistance has been defined as the inability of insulin to stimulate adequate glucose uptake in muscle and adipose tissue as well as the inability of insulin to suppress hepatic glucose output (415).…”

Section: Iron and T2dmmentioning

confidence: 99%

Effect of total body iron on metabolic dysfunction among U.S. females in the Nhanes 2003-2010, aged 12-49.

Carhart¹

View full text Add to dashboard Cite

Experimental and epidemiological studies have reported positive associations between iron parameters and metabolic dysfunction including: Type 2 diabetes mellitus (T2DM) (1-6), metabolic syndrome (7-15), non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) (16-22) and insulin resistance (23,24) with a number of studies showing that reductions in total body iron via dietary modification (e.g., reducing red meat intake) or phlebotomy lead to increases in insulin sensitivity (25), decreases in insulin resistance (26), and reductions in the prevalence of complications associated with T2DM (5, 27), metabolic syndrome (28) and NAFLD (22, 29). Moreover, the risk associated with these outcomes and total body iron differ between males and females and it has been hypothesized that the divergence in risk of disease due to total body iron is related to the female reproductive lifespan (e.g., age at menarche, parity, oral contraceptive use and age at menopause). Regardless of study design, serum ferritin and transferrin saturation have consistently been used in these investigations to estimate total iron stores, which are affected by inflammation and demonstrate diurnal variation. using FeCOOK is recommended in order to replicate these findings among a larger sample comprised of both males and older females.

show abstract

Metabolic Syndrome: Definition and Pathophysiology and #8211; the discussion goes on!

Cited by 27 publications

References 47 publications

Prevalensi Sindrom Metabolik pada Pekerja Perusahaan

Prevalensi Sindrom Metabolik pada Pekerja Perusahaan

Potensi Minyak Sawit Merah Dan Karotenoid Sebagai Suplemen Antioksidan Dalam Pengujian Toleransi Glukosa Pada Tikus Putih (Preliminary Study)

Effect of total body iron on metabolic dysfunction among U.S. females in the Nhanes 2003-2010, aged 12-49.

Contact Info

Product

Resources

About