2017
DOI: 10.33603/e.v4i2.419
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Metode Bayesian Dalam Penaksiran Model Spatial Autoregressive (Sar) (Studi Kasus Pemodelan Penyakit Tb Paru Di Kota Bandung)

Abstract: Aplikasi pemodelan spasial ekonometrika dalam berbagai bidang ilmu semakin banyak khususnya dalam ruang lingkup spasial regional dan spasial epidemiologi. Metode ini berkembang karena kemampuan metode ini mengakomodasi adanya ketergantungan spasial dalam data. Analisis ekonometrik biasa tidak mampu memberikan hasil yang baik pada saat data tidak berdistribusi independen. Metode Maksimum likelihood adalah metode yang umumnya digunakan untuk menaksir parameter model spasial econometrics. Namun metode ini tidak c… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

1
0
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(6 citation statements)
references
References 4 publications
1
0
0
2
Order By: Relevance
“…This means that the greater the number of tuberculosis cases is influenced by a large number of tuberculosis cases in the surrounding area. This is in accordance with the research of Mindra, et al [15] in the city of Bandung. The variable of proper sanitation has a negative regression coefficient value and significantly influences the number of tuberculosis cases in Central Java Province.…”
Section: Resultssupporting
confidence: 93%
“…This means that the greater the number of tuberculosis cases is influenced by a large number of tuberculosis cases in the surrounding area. This is in accordance with the research of Mindra, et al [15] in the city of Bandung. The variable of proper sanitation has a negative regression coefficient value and significantly influences the number of tuberculosis cases in Central Java Province.…”
Section: Resultssupporting
confidence: 93%
“…Apabila nilai risiko relatif bernilai 1 maka risiko di daerah tersebut sama dengan risiko di populasinya, apabila bernilai kurang dari 1 maka risiko di daerah tersebut lebih kecil dari populasinya, dan apabila bernilai lebih dari 1 maka risiko di daerah tersebut lebih besar dari populasinya. (Jaya, Zulhanif and Tantular, 2016).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…analisis faktor spasial untuk mengukur perkembangan manusia sangat di butuhkan (Qiu et al, 2018). Seperti yang ditunjukkan oleh (Maryunani, 2010), faktor bahaya yang meningkatkan terjadinya pneumonia adalah: umur < 2 bulan, jenis kelamin (lakilaki), gizi kurang, berat badan lahir rendah, tidak mendapat ASI memadai, polusi udara, kepadatan tempat tinggal, status imunisasi, membedong anak dan defisiensi vitamin A. Pada Penelitian sebelumnya semakin tinggi PHBS dan semakin tersedianya Air Bersih dapat menurunkan tingkat prevalensi TB Paru di Kota Bandung (Jaya et al, 2017). Pada penelitian (Rigustia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian sebelumnya analisis data spasial menemukan bahwa tigginya angka prevalensi TB Paru dipengaruhi oleh tingginya angka TB Paru di lokasi sekitarnya berdasar data spasial (Jaya et al, 2017)…”
Section: Pendahuluanunclassified