2021
DOI: 10.51852/jpp.v15i2.446
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Minat Pemuda Tani Pada Usahatani Sayuran Semusim di Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

Abstract: Three of the five main commodities of annual vegetables (tomatoes, cabbage, potatoes, chilies and Chinese cabbage) are produced in almost every district / city in West Java except potatoes and cabbage which are only produced in certain regions (BPS, 2018). In Ciamis Regency the agricultural sector is still the driving wheel of the economy, so its influence on the rate of economic growth is very significant. This condition also illustrates that the government of Ciamis Regency is still "concerned" about develop… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

1
1
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
1
1
0
3
Order By: Relevance
“…Based on table 1, the characteristics of respondent farmers at the education level show that farmers with an elementary/junior high school / equivalent education level are 78 people or 97.5% of the total respondents' farmers. The low education owned by respondent farmers is in line with the results of research from (Anwarudin, 2017;Saputra et al2018;Liani et al 2018;Anggaraini et al 2019;(Juhji et al, 2020) which states that generally farmers with formal elementary school education, so that the low level of education possessed by respondent farmers has the potential to experience a decline in their farm management, this is in line with the results of (Purwanti, 2007) research the low education respondents' condition in the future is worried, they cannot maintain their farmland properly.…”
Section: Formal Educationsupporting
confidence: 85%
“…Based on table 1, the characteristics of respondent farmers at the education level show that farmers with an elementary/junior high school / equivalent education level are 78 people or 97.5% of the total respondents' farmers. The low education owned by respondent farmers is in line with the results of research from (Anwarudin, 2017;Saputra et al2018;Liani et al 2018;Anggaraini et al 2019;(Juhji et al, 2020) which states that generally farmers with formal elementary school education, so that the low level of education possessed by respondent farmers has the potential to experience a decline in their farm management, this is in line with the results of (Purwanti, 2007) research the low education respondents' condition in the future is worried, they cannot maintain their farmland properly.…”
Section: Formal Educationsupporting
confidence: 85%
“…Teknologi mampu mengubah pandangan pemuda pada sektor usaha tani serta didukung dengan teknologi pertanian saat ini yang memungkinkan bertani tidak harus terjuan ke lahan. Dengan teknologi pertanian ini akan meningkatkan minat pemuda menjadi tinggi (Rosliana et al, 2020). Penelitian lain mengungkap, krisis petani muda di Indonesia akibat dari berkurangnya keinginan pemuda untuk bekerja di sektor pertanian yang dianggap masih menggunakan teknologi tradisonal sehingga lebih memilih bermigrasi ke sektor industri dengan penggunaan teknologi masa kini (Arvianti & et al, 2015) .…”
Section: Hasil Dan Pembahasan 31 Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pemud...unclassified
“…Mengatasi permasalahan ini perlu dibentuk strategi yang dapat meningkatkan minat pemuda untuk melakukan kegiatan usaha tani. Menurut Rosliana et al (2020) Strategi untuk meningkatkan/memacu minat pemuda tani pada usahatani sayuran semusim yaitu sebagai berikut: 1. Membentuk komunitas entrepereuneur muda pertanian.…”
Section: Strategi Meningkatkan Minat Pemuda Untuk Berusaha Taniunclassified
“…Inovasi teknologi juga dibutuhkan untuk menarik minat pemuda dengan cara menciptakan alat (mesin) pemanjat sehingga bagi yang tidak bisa memanjat dapat melakukannya dengan mudah. Untuk menyediakan pemuda (pekerja) yang terampil sebagai penerus dengan membentuk komunitas pemuda pertanian yang memiliki minat serupa dengan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan (Rosliana et al, 2020). Mengubah pola pikir pemuda bahwa gula merah dapat ditingkatkan nilainya dengan dijadikan gula semut yang peminatnya semakin meningkat dari tahun ke tahun (Kuswarak et al, 2020).…”
Section: Pekerjaunclassified