2018
DOI: 10.26555/bioedukatika.v6i1.7287
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Miskonsepsi ekologi: Sebuah analisis hasil tes kompetisi sains Madrasah Aliyah

Abstract: Miskonsepsi materi ekologi adalah kesalahpahaman konsep atau sub konsep ekologi yang menyimpang dari kaidah-kaidah ilmiah. Kajian ini menjadi rujukan guru biologi Madrasah Aliyah (MA) dalam mereduksi miskonsepsi ekologi sebelum pelaksanaan lomba Kompetisi Sains Madrasah (KSM). Penelitian ini bertujuan mengungkap persentase miskonsepsi materi ekologi dan menyusun deskripsi miskonsepsi pada setiap sub materi ekosistem, bioremediasi, konservasi, pencemaran, populasi, adaptasi, dan simbiosis. Instrumen tes yang di… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Salah satu materi dalam biologi yang masih dijumpai adanya miskonsepsi adalah ekologi. Materi ini memiliki hubungan erat dengan lingkungan dan telah banyak bukti yang ditunjukkan melalui penelitian bahwa peserta didik belajar materi ekologi dengan gagasan yang mereka ciptakan ketika memahami dunia nyata mereka sehingga, apabila konsepsi ini dipertahankan maka akan cenderung membentuk beragam gagasan yang tidak ilmiah dan berpotensi membentuk miskonsepsi (Jahidin & La, 2018). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Margalita, et al (2015) menunjukkan bahwa peserta didik mengalami miskonsepsi tertinggi pada konsep aliran energi, niche, dan rantai makanan.…”
unclassified
“…Salah satu materi dalam biologi yang masih dijumpai adanya miskonsepsi adalah ekologi. Materi ini memiliki hubungan erat dengan lingkungan dan telah banyak bukti yang ditunjukkan melalui penelitian bahwa peserta didik belajar materi ekologi dengan gagasan yang mereka ciptakan ketika memahami dunia nyata mereka sehingga, apabila konsepsi ini dipertahankan maka akan cenderung membentuk beragam gagasan yang tidak ilmiah dan berpotensi membentuk miskonsepsi (Jahidin & La, 2018). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Margalita, et al (2015) menunjukkan bahwa peserta didik mengalami miskonsepsi tertinggi pada konsep aliran energi, niche, dan rantai makanan.…”
unclassified
“…The results of Purwanti & Kuntjoro (2020) research revealed that there were still many students who did not understand and had misconceptions about ecological material, namely 15.21% did not understand, and 61.72% had misconceptions. Similar research by Jahidin & Rabani (2018) showed that 64% of students who were research subjects experienced misconceptions. The highest misconception is in the conservation sub-material, and the lowest is in the symbiosis material.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 59%
“…Tekayya, (2002) berpendapat konsep ekologi dalam materi biologi merupakan salah satu materi yang sangat sering teridentifikasi miskonsepsi setelah konsep respirasi, fotosintesis dan genetika. Peserta didik mempelajari materi ekologi melalui gagasan yang diciptakan dari pemahaman dunia nyata mereka dan berdasarkan pengalaman yang tidak ilmiah (Jahidin & Rabani, 2018). Chyleńska & Rybska, (2019) berpendapat dalam artikelnya bahwa miskonsepsi dapat terlihat dari 3 gagasan utama seperti pengetahuan materi yang kurang tepat serta peserta didik masih mempercayai konsep lama, peserta didik yang belum bisa mengubah konsepnya, pemikiran peserta didik yang belum terstruktur dan belum sistematis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penyebab miskonsepsi tidak hanya dari proses belajar mengajar namun ada beberapa faktor yang dapat menjadikan peserta didik mengalami miskonsepsi seperti : Konsep sebelumnya, pemikiran sosial, pemikiran pribadi, minat belajar, kemampuan yang dimiliki peserta didik (Herawati, 2020). Jahidin & Rabani, (2018) menyatakan bahwa keberadaan miskonsepsi pada setiap peserta didik dalam materi ekosistem dipengaruhi oleh faktor kesalahpahaman materi dari jenjang pendidikan sebelumnya yang tidak memiliki ketuntasan dalam memahami materi atau sub materi dalam materi ekosistem tersebut. Hasil dalam penelitian Ahsanul Qadri Pebrianto et al, (2020) menyatakan bahwa perolehan persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada sub konsep interaksi antar komponen ekosistem.…”
Section: Persentase (%) Indikator Ekosistemunclassified