Mitigasi bencana berbasis kearifan lokal di Desa Tieng, Kabupaten Wonosobo

Abstract

<jats:p>&lt;em&gt;&lt;span&gt;Bencana merupakan hal yang lazim dialami oleh masyarakat di Indonesia dan menjadi problematika tersendiri.&lt;/span&gt;&lt;span&gt;Masyarakat yang terbiasa menghadapi bencana&lt;/span&gt;&lt;span lang="EN-GB"&gt; akan&lt;/span&gt;&lt;span&gt; memiliki pengetahuan lokal dalam melakukan mitigasi bencana. Pengetahuan lokal atau kearifan lokal tersebut merupakan hasil dari adaptasi serta pengalaman dari kejadian yang pernah terjadi di daerah tersebut. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Desa Tieng merupakan wilayah yang rawan longsor dan pernah dilanda banjir bandang pada tanggal 18 Desember 2011. Bencana banjir bandang tersebut menimbulkan korban jiwa serta kerugian harta benda yang tidak sedikit. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan struktural fungsional terkait kesadaran kolektif masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa upaya mitigasi&lt;/span&gt;&lt;span&gt;berbasis kearifan lokal yang dilakukan masyarakat di Desa Tieng&lt;/span&gt;&lt;span lang="EN-GB"&gt;, Kabupaten Wonosobo&lt;/span&gt;&lt;span&gt;. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat memiliki kesadaran bersama untuk melakukan mitigasi yang ditunjukan dengan kebiasaan untuk keluar rumah dan menuju tempat yang lebih aman dengan membawa surat berharga ketika terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi lebih dari dua jam, sebulan sekali kerja bakti membersihkan sungai dan menanam pohon, sering diadakan sosialisasi tentang banjir dan longsor khususnya ketika musim hujan, serta masyarakat memiliki pemahaman bahwa mereka harus bersikap arif kepada alam.&lt;/span&gt;&lt;/em&gt;</jats:p>

Kesiapsiagaan Masyarakat Desa Mane Kareung, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe dalam Menghadapi Bencana Banjir

“…37,3% masyarakat mengetahui mengenai bencana banjir, penyebab terjadinya, dampak serta hal yang harus dilakukan ketika bencana banjir terjadi. (12). Pengetahuan masyarakat tentang bencana hingga tanda-tanda akan terjadinya bencana akan menentukan rencana tanggap darurat.…”

Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Desa Tompe Kabupaten Donggala

“…Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng aktif dunia, lempeng tersebut yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Indo-Australia (Puspitasari et al, 2018). Adanya tumbukan lempeng tersebut mengakibatkan subduksi atau zona penujaman yang merupakan jalur gempa bumi aktif karena merupakan daerah patahan sehingga mengakibatkan Indonesia rawan bencana gempa bumi (Maulana & Prasetyo, 2019).…”

“…Kearifan lokal merupakan pemahaman kolektif dari masyarakat dimana terdapat nilai filosofi yang terkandung di dalamnya. Beragam dan banyaknya budaya serta suku yang ada di Indonesia sehingga membuat negara ini memiliki banyak kearifan lokal atau local wisdom yang berbeda antara satu suku budaya dengan yang lain (Puspitasari et al, 2018). Kearifan lokal hasil dari perwujudan seperangkat pemahaman dan pengetahuan yang terjadi dalam proses perkembangan panjang oleh kelompok masyarakat setempat yang terlahir dari adanya pengalaman dalam berinteraksi pada satu ikatan hubungan yang saling menguntungkan (Suparmini et al, 2015).…”

“…Kearifan lokal diartikan sebagai pengetahuan serta pandangan hidup dengan nilai filosofi masyarakat dengan segala aktivitas yang dilakukan diatur oleh norma-norma yang berlaku di masyarakat sehingga dapat menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Sistem pemenuhan kebutuhan tersebut meliputi seluruh unsur kehidupan, agama, ilmu pengetahuan, ekonomi, organisasi sosial, bahasa dan komunikasi, serta kesenian yang mrupakan hasil dari proses adaptasi turun menurun (Juniarta et al, 2017;Puspitasari et al, 2018). Dengan demikian, kearifan lokal yaitu pandangan dan pengetahuan secara tradisional sebagai dasar atau acuan dalam berperilaku yang telah dipraktikkan oleh masyarakat secara turun-temurun untuk menjawab kebutuhan serta tantangan yang berfungsi dalam masyarakat baik dalam pelestarian sumber daya alam dan manusia, nilai-nilai adat dan budaya, serta bermanfaat untuk kehidupan masyarakat (Permana et al, 2011b).…”

Identifikasi Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Menghadapi Banjir Di Kelurahan 5 Ulu, Kota Palembang

“…Kearifan lokal yang diwujudkan dalam bentuk perilaku adaptif terhadap lingkungan mempunyai peranan penting dalam pengurangan resiko bencana. Kearifan lokal yang berlaku di suatu masyarakat memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam menghadapi bencana yang datang (Puspitasari et al, 2018).…”