2014
DOI: 10.23887/jish-undiksha.v3i1.2927
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Model Pemberdayaan Masyarakat Miskin Dengan the Sustainable Livelihood Approach Berbasis Budaya Lokal Di Daerah Lahan Kering Nusa Penida Klungkung-Bali

Abstract: Masalah kemiskinan telah menjadi perhatian serius pemerintah sekarang ini. Penanganan kemiskinan yang  hanya melibatkan partisipasi keluarga miskin secara parsial, terbukti belum mampu menurunkan angka kemiskinan. Pada tahun 2012 (tahun-1) dilakukan pengkajian penanganan kemiskinan melalui pemberdayaan keluarga miskin dengan pendekatan the sustainable livelihood approach (SLA) berbasis budaya lokal. Populasi penelitian adalah seluruh keluarga miskin di 4 (empat) desa yang terpilih sebagai target penelitian, ya… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Masyarakat Nusa Penida khususnya di Dusun Sompang memiliki tradisi dan budaya yang sepenuhnya dipengaruhi kepercayaan yang mereka miliki, dalam hal ini adalah Agama Hindu (Mardana, 2018). Umat Hindu memiliki berbagai kepercayaan / ajaran yang menyangkut hubungan antara sesama manusia yang mewajibkan umatnya untuk saling mengasihi dan saling berbuat baik satu sama lain.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Masyarakat Nusa Penida khususnya di Dusun Sompang memiliki tradisi dan budaya yang sepenuhnya dipengaruhi kepercayaan yang mereka miliki, dalam hal ini adalah Agama Hindu (Mardana, 2018). Umat Hindu memiliki berbagai kepercayaan / ajaran yang menyangkut hubungan antara sesama manusia yang mewajibkan umatnya untuk saling mengasihi dan saling berbuat baik satu sama lain.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Faktor kualitas SDM ditandai dengan rendahnya tingkat pendidikan, tidak dimilikinya keterampilan alternatif, dan kurangnya pekerjaan alternatif (Mussawir, 2009). Model pemberdayaan secara substansial dan hirarkis berisi penyadaran, peningkatan kapasitas, pendampingan, dan pelembagaan (Mardana, 2014). Maka dari itu, pihak perangkat desa harus dapat bekerja sama dengan pihak pemerintah pusat, swasta, dan akademisi dalam membuat acara-acara pelatihan yang menarik minat warga sehingga mereka lebih termotivasi untuk meningkatkan keterampilan.…”
Section: Pengembangan Wisata Desa Sebagaiunclassified
“…The problem of poverty occurs and is a concern for the government at this time. The poverty that occurs involves the participation of poor families partially and is proven to have not been able to reduce the poverty rate that occurs (Mardana, 2014). Poverty is still an urgent agenda to be faced and needs to be addressed by the Government in Gowa Regency, especially the poor in the Bujjulu area.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%