ABSTRAK (11,7%). Puncak infeksi terjadi selama musim semi 9 (65,9% vs 14,1%, p<0,05).
,5%). Tingkat deteksi rotavirus (32,0%) sedikit lebih tinggi pada laki-laki (34,4% vs 30,0%) dan anak usia 1 sampai 3 tahun (39,3%). Tingkat deteksi tertinggi (38,6%) terjadi selama musim dingin (Januari dan Februari).
Infeksi lebih tinggi bermakna pada anak yang tidak divaksin
Kesimpulan: Insidens cryptosporidiosis mengalami penurunan tetapi gastroenteritis akibat rotavirus cukup banyak terjadi pada anak-anak di Erbil. Vaksin rotavirus menurunkan insidens infeksiakibat rotavirus secara bermakna.
ABSTRACTBackground: Watery diarrhea is the most common medical problem among infants and young children, caused by different microbial etiology including Cryptosporidium spp. and rotavirus, which are usually misdiagnosed in conventional stool test. This study aimed to investigate the incidence of Cryptosporidium and rotavirus gastroenteritis among children in Erbil as well as evaluate the efficacy of rotavirus vaccination procedure applied in Erbil.