2018
DOI: 10.25134/equi.v14i02.1129
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Nasionalisme Etnis Tionghoa Di Indonesia

Abstract: PENDAHULUANNegara-negara Asia Tenggara adalah negara-negara multietnis, multiagama, dan negara baru. Sebagian besar negara-negara ini mendefinisikan bangsa ke dalam terminologi �budaya pribumi�. Namun di kalangan bangsa-bangsa ini ada pula yang mendefinisikan bangsa ke dalam pengertian ras dan etnik, atau semata-mata berdasarkan terminologi budaya. Dalam kasus Indonesia, pemerintah ingin membentuk sebuah masyarakat multietnis menjadi bangsa yang memiliki rasa kepemilikan bersama. Satu bangsa, satu tanah air, d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
7

Year Published

2019
2019
2021
2021

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
7
Order By: Relevance
“…Sejak konsep akulturasi diperkenalkan Powell, konsep ini menjadi topik menarik dalam perbincangan para akademisi, dan banyak studi kemudian gencar dilakukakan yang dilakukan Holmes (1886), Boas (1896) dan W. McGee (1898). 59 Ketiganya merupakan ilmuan dalam bidang etnologi atau antropologi budaya. Di awal 1910, para sarjana antropologi mulai memerhatikan masalah akulturasi dengan melakukan penyelidikan terhadap kehidupan masyarakat dan kebudayaan dari berbagai suku bangsa Indian (penduduk asli Amerika) yang disebabkan pengaruh kebudayaan orang "kulit putih", dan juga berbagai suku bangsa di Afrika, Oceania, Filipina dan Indonesia, dan kemudian melukiskan berbagai perubahan yang terjadi pada kehidupan dan kebudayaan mereka.…”
Section: Akulturasiunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Sejak konsep akulturasi diperkenalkan Powell, konsep ini menjadi topik menarik dalam perbincangan para akademisi, dan banyak studi kemudian gencar dilakukakan yang dilakukan Holmes (1886), Boas (1896) dan W. McGee (1898). 59 Ketiganya merupakan ilmuan dalam bidang etnologi atau antropologi budaya. Di awal 1910, para sarjana antropologi mulai memerhatikan masalah akulturasi dengan melakukan penyelidikan terhadap kehidupan masyarakat dan kebudayaan dari berbagai suku bangsa Indian (penduduk asli Amerika) yang disebabkan pengaruh kebudayaan orang "kulit putih", dan juga berbagai suku bangsa di Afrika, Oceania, Filipina dan Indonesia, dan kemudian melukiskan berbagai perubahan yang terjadi pada kehidupan dan kebudayaan mereka.…”
Section: Akulturasiunclassified
“…5, no. 1, 2013, h. 131-146.;Atja, Carita Purwaka Caruban…, h. 73 59 namun ia tidak membangun kesultanan seperti kedua saudaranya. Dengan pecahnya menjadi dua kasultanan, ini kemudian menimbulkan sebuah masalah baru dan titik balik dalam hal campur tangan dari pihak lain seperti VOC.…”
Section: Dialektika Politik Dan Islamunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Dalam aspek ekonomi, etnis Cina memiliki prinsip untuk menekankan pentingnya status ekonomi mereka di tanah rantauan. Oleh karena itu, mereka merasa harus memiliki kekuatan ekonomi yang besar (Hanggara, 2016). Di Kampung Pecinan Surakarta, mayoritas etnis Cina dan keturunannya memiliki mata pencahariaan sebagai pedagang.…”
Section: Ekonomiunclassified