2018
DOI: 10.14710/interaksi.7.1.1-7
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Netralitas Konten Berita Online (Analisis Framing: Berita Reuni Alumni 212 di detik.com)

Abstract: Religion issue recently gets much attention in Indonesian media coverage. A Rally named ‘212 alumni reunion’ to celebrate the anniversary of a previous rally that demanded the prosecution of then Jakarta Governor Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama after he was accused of blasphemy became national-wide coverage of national media. By using the framing analysis method, this article tries to illustrate how an online media, detik.com, have or have not applied journalism principal in coveting that religious issue. The re… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Lagasa et al (2021) menyampaikan bahwa penggunaan diksi media yang terlalu ambigu dapat memberikan tafsir makna berbeda yang bisa dianggap kurang tepat atau salah pembaca. Selain itu, penggunaan diksi bermakna ambigu dan membuat pembaca akan berspekulasi sendiri, tidak diperbolehkan (Wardani & Indrayani, 2018). Oleh karena itu, media haruslah berhati-hati dalam memilih kata dengan maksud agar pembaca bisa memahami makna dalam berita dengan baik.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Lagasa et al (2021) menyampaikan bahwa penggunaan diksi media yang terlalu ambigu dapat memberikan tafsir makna berbeda yang bisa dianggap kurang tepat atau salah pembaca. Selain itu, penggunaan diksi bermakna ambigu dan membuat pembaca akan berspekulasi sendiri, tidak diperbolehkan (Wardani & Indrayani, 2018). Oleh karena itu, media haruslah berhati-hati dalam memilih kata dengan maksud agar pembaca bisa memahami makna dalam berita dengan baik.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Penelitian yang dilakukan Ajeng Dwi Wardani & Heni Indrayani berjudul Netralitas Konten Berita Online: Analisis Praming: Berita Reuni Alumni 212 di Detic.com) Hasil penelitian Ajeng menyimpulkan detik.com telah menerapkan prinsip netralitas media. Selain itu, detik.com tampaknya lebih berfokus pada pemakaian komponen berita "apa '' dan elemen "untuk siapa'' untuk mendeskripsikan suatu isu yang bersifat lebih objektif (Wardani & Indrayani, 2018 Pada aspek keberibangan, surat kabar Kompas dan surat kabar Sindo mempunyai kinerja yang cenderung sama yakni sama-sama menyajikan nara sumber yang tidak berimbang dengan demikian lebih menonjolkan teknik liputan satu sisi (one side cover) saja dari pada berbagai sisi (cover both side). Pada aspek netralitas, surat kabar Kompas cenderung bersifat objektif, proporsional dan memberi porsi kemunculan yang berimbang, sedangkan Koran Sindo nampaknya cenderung objektif (Poentarie, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Alasan jurnalis harus profesional karena media bertujuan menghapus konten yang buruk dan yang tidak bertanggungjawab (Wardani & Indrayani, 2018). Media selalu menyeleksi pertanyaan, informasi atau format konten berdasarkan kriteria pengelola dan pemilik.…”
Section: Profesionalismeunclassified
“…Online media can present information to readers quickly, free of charge, and practically. Second, according to research conducted by Wardani and Indrayani (2018) on the online media site detik.com as an online news media that maintains security so as not to overdo it. Based on the news, detik.com runs its media in a normative manner that has social responsibility.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%