2022
DOI: 10.29303/pendas.v3i1.1071
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Permainan Tradisional Suku Sasak Di Desa Babussalam Gerung Lombok Barat

Abstract: This research aims to describe the educational values of karater contained in the traditional games of the sasak tribe in the village of babussalaam gerung west Lombok. The research approach used is qualitative research with ethnography methods. Data collection techniques use observation, interviews and documentation. Data analysis uses Milles and Huberman Model data analysis. The results showed that there are character education values in traditional engklek games, traditional congklak games, and traditional … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(6 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
5
Order By: Relevance
“…Menurut google trends, terjadi kenaikan tren permainan tradisional pada bulan Juni 2021 yang menunjukkan bahwa permainan tradisional masih banyak diminati. Pada hasil observasi yang dilakukan di Desa Babussalam di tanggal 10 September 2020 menyebutkan bahwa permainan tradisional masih diminati dan dimainkan [4] Di sekolah, ruangan kelas menjadi tempat bermain anak saat suatu sekolah tidak memiliki halaman atau lapangan sehingga ruang kelas akan diperluas untuk kebutuhan bermain dan belajar anak. Tetapi tidak semua sekolah melakukan hal yang sama, ada juga yang memanfaatkan kelas berukuran 5x6m untuk sarana belajar sambil bermain seperti yang dilakukan oleh TK Bintang Kecil.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut google trends, terjadi kenaikan tren permainan tradisional pada bulan Juni 2021 yang menunjukkan bahwa permainan tradisional masih banyak diminati. Pada hasil observasi yang dilakukan di Desa Babussalam di tanggal 10 September 2020 menyebutkan bahwa permainan tradisional masih diminati dan dimainkan [4] Di sekolah, ruangan kelas menjadi tempat bermain anak saat suatu sekolah tidak memiliki halaman atau lapangan sehingga ruang kelas akan diperluas untuk kebutuhan bermain dan belajar anak. Tetapi tidak semua sekolah melakukan hal yang sama, ada juga yang memanfaatkan kelas berukuran 5x6m untuk sarana belajar sambil bermain seperti yang dilakukan oleh TK Bintang Kecil.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Irawan et al, (2020) juga menyebutkan APE congklak ini dapat menumbuhkan karakter nilai kejujuran, ketelitian dan sportifitas yang tinggi. Selain itu, Safitri et al, (2022) menyebutkan bahwa beberapa karakter yang muncul pada APE congklak diantaranya sabar saat menunggu giliran bermain, sportif, jujur dalam bermain, displin dengan mematuhi aturan permainan, musyawarah saat menentukan tempat bermain yang kesemuanya karakter cinta tanah air. Zafirah et al, (2018) menguatkan bahwa terdapat sembilan karakter yang tertanam pada APE congklak diantaranya jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, mandiri, komunikatif, tanggungjawab dan menghargai prestasi.…”
Section: Ape Bakiakunclassified
“…Pemain juga dapat menggunakan lubang penyimpanan mereka untuk mengeluarkan lawan mereka dengan memindahkan semua benih dari lubang lawan ke milik mereka sendiri. Pemain yang memiliki biji paling banyak di akhir permainan adalah pemenangnya (Hayati & Hibana, 2021;Safitri et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified